
MEDAN: Anggota DPD RI/MPR RI Dapil Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara, kembali menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan pada Ahad (23/2/25). Bertempat di Hotel Grand Mercure, Medan, acara ini dipadati tak kurang dari 150 kader Al Washliyah yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Al Washliyah Medan.
“Saya sengaja mengundang para sarjana Al Washliyah pada acara kali ini, karena ingin mendapatkan masukan yang akademis tentang upaya membumikan nilai-nilai empat pilar kebangsaan,” Ujar Dedi sebagai pengantar.
Senator yang juga Ketua PW Al Washliyah Sumatera Utara menerangkan pentingnya menerapkan nilai empat pilar dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam interaksi dengan orang yang beda latar belakang.
“Pilar pertama adalah Pancasila. Kelima sila dalam pilar ini mengajarkan kita untuk bersikap religius, humanis, mengutamakan persatuan, demokratis, dan berlaku adil. Dalam pergaulan sosial keseharian, sejauh mana ajaran agama kita bisa membuat kita menganggap orang lain setara. Walaupun orang tersebut beda akidah dengan kita. Sejauh mana bersikap humanis dengan menghormati orang lain. Sejauh mana kita bisa menciptakan kehangatan dalam pergaulan dengan orang lain. Begitulah seterusnya,” papar pria yang terbiasa mengenakan kain sarung dalam acara-acara formal.
Dedi juga menyinggung pentingnya komitmen kebangsaan sebagai cermin pelaksanaan pilar ketiga, yaitu NKRI. Komitmen ini penting karena menurutnya saat ini dunia sudah memasuki era globalisasi. Suatu era yang menghilangkan batas-batas teritorial negara, yang memungkinkan orang bisa berinteraksi atau bahkan pindah kewarganegaraan dengan mudah.
“Saat ini kita hidup di dunia yang sama sekali berbeda dari beberapa dekade lalu. Batas-batas negara hanya ada di dalam peta. Secara faktual, setiap orang bisa pindah kewarganegaraan dalam waktu singkat. Komitmen terhadap NKRI harus diwujudkan dengan mempertahankan identitas kebangsaan kita. Penduduk Indonesia bisa berganti kewarganegaraan, tapi identitas sebagai bangsa Indonesia jangan pernah hilang,” ujarnya.
Selesai memaparkan materi, moderator langsung membuka sesi diskusi. Sesi yang dibagi tiga termin, masing-masing untuk tiga orang penanya. Pada sesi ini Dedi Iskandar mempersilakan agar peserta tidak hanya menyampaikan pertanyaan, tapi juga bisa dalam bentuk pernyataan. “Karena ini adalah forum sarjana, maka dalam sesi diskusi kali ini saya persilakan untuk menyampaikan pernyataan. Bukan hanya pertanyaan. semua yang hadir adalah kaum terpelajar yang sudah paham betul tentang empat pilar kebangsaan,” imbuhnya yang disambut tepuk tangan meriah.
Acara berlangsung tertib dan kondusif. Semua peserta terlihat konsentrasi menyimak paparan dari pemateri. Sesekali terdengar tepuk tangan gemuruh, ketika Dedi menyampaikan statemen yang lugas.[]
*aw/ pjmi/ wi/ nf/ 100325