
Gambar atas kanan: Tan Jin Sing, Bupati pertama Yogyakarta diyakini memiliki peran sebagai pembuka jalan penemuan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Meski memiliki nama Tionghoa, tapi dia adalah keturunan Jawa asli. Gambar bawah kiri: Sir Thomas Stamford Raffles FRS dengan Candi Borobudur Gambar kiri: Penulis, Ridar Harahap, sebagai peserta Seminar 200 tahun penemuan Candi Borobudur, 22 Agustus 2014
WARTAIDAMAN.com
Tan Jin Sing, Bupati pertama Yogyakarta diyakini memiliki peran sebagai pembuka jalan penemuan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Meski memiliki nama Tionghoa, tapi dia adalah keturunan Jawa asli.
Hal itu disampaikan oleh tokoh masyarakat Tionghoa Kampung Ketandan Yogyakarta, Tjundaka Prabawa.
Ia menjelaskan bahwa Tan Jin Sing adalah anak Demang Beber dari Wonosobo dengan Raden Ayu Patrawijaya, putri Sunan Amangkurat IV, nama aslinya Raden Luwar.
Namun saat masih di dalam kandungan, sang ayah meninggal dunia. Saat lahir, ia diadopsi oleh seorang kapitan Tionghoa, yakni Oei The Long, yang tidak memiliki keturunan. Oei kemudian mengganti nama Raden Luwar menjadi Tan Jin Sing.
“Jadi Tan Jin Sing itu sebenarnya dia orang Jawa yang jadi Tionghoa,” kata Tjundaka Prabawa .
Sebagai Bupati Jogja, Tan Jin Sing menjadi orang kepercayaan Sultan Hamengku Buwono III, Raja Kasultanan Yogyakarta kala itu. Tapi tak cuma itu, ia juga diyakini menjadi sosok yang membuka jalan penemuan Candi Borobudur setelah sekian lama terkubur.
Hal itu bermula saat ia bertemu dengan Raffles. Dalam pertemuan itu, Raffles menunjukkan ketertarikannya terhadap candi-candi di Jawa.
Tan Jin Sing lalu ingat bahwa mandornya semasa kecil dulu mengatakan pernah melihat sebuah candi yang sangat besar di Desa Bumisegoro, dekat Muntilan. Mendengar hal itu, Raffles kemudian meminta Tan Jin Sing untuk membuka jalan menuju candi tersebut.
“Dan benar saja, Tan Jin Sing menemukan sebuah candi yang sangat besar tapi sudah ditumbuhi semak belukar dan bagian bawahnya terkubur dalam tanah,” ujar Tjundaka.
Acara seminar 200 tahun penemuan candi Borobudur yang berlangsung di Hotel Manohara tgl 22 Agustus 2014 silam .Saat itu saya menjadi salah seorang peserta Seminar yang diundang pihak PT Taman
Peninggalan Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra. Terletak di Lembah Kedu, Jawa Tengah. Terkubur oleh lahar dingin letusan Gunung Merapi pada sekitar tahun 950 M. Ditetapkan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 1991
Pugaran Candi Borobudur. Pemerintah Hinda Belanda melakukan pemugaran pada tahun 1907 – 1911. Pemugaran pertama tersebut berhasil mengembalikan kemegahan Candi Borobudur. (Ridar Harahap/berbagai sumber)
Views: 15