
JAKARTA – Sekretaris Daerah Pemrov DKI Jakarta, Marullah Matali, Lc., M.Ag mewakili Gubernur Pramono Anung membuka kegiatan Lestari Bhineka Tunggal Ika Tahun 2025 di Ruang MH Thamrin Gedung Graha Ali Sadikin, Balaikota, Rabu (14/5/2025).
Rangkaian kegiatan diisi dengan Grand Final Kompetisi Tari Kreasi Ke-7 Tingkat Nasional, Lomba Busana, Kuliner, Lagu Daerah dan berbagai pagelaran seni dan budaya. Peserta yang berkompetisi berjumlah 32 peserta dengan perincian kategori tunggal sebanyak 15 peserta dan beregu 17 peserta yang akan tampil hingga Kamis esok.
Dalam sambutannya, Marullah menyampaikan rasa bahagia Pemda DKI Jakarta menjadi bagian penting dalam melestarikan dan melanggengkan kebhinekaan yang ada di Indonesia terutama di DKI Jakarta yang sangat beragam ini baik dari sisi etnis, budaya, suku bangsa dan Bahasa.
“Kami apresiasi kegiatan ini dan pemerintah siap melaksanakan kolaborasi dengan komunitas seni budaya yang ada di Jakarta,” ujarnya.
Marullah berharap melalui Kompetisi Tari Kreasi Nusantara ke 7 Tingkat Nasional Tahun 2025 ini tidak hanya memperkuat identitas kita sebagai bangsa yang menghormati dan menjaga seni budaya tetapi juga dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap seni budaya,” paparnya.
“Guna mewujudkan Jakarta sebagai kota global dunia maka dukungan seluruh elemen masyarakat termasuk para pegiat seni dan budaha dan teman-teman Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) bisa bergandeng tangan dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mencapai kemajuan-kemajuan pertumbuhan pembangunan masyarakat yang adil dan beradab,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Analis Madya Kebijakan dari Direktur Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Dirjen Polpum Kemendagri, Dr. Bangun Sitohang mengatakan perisai Bhineka Tunggal Ika yang ada di bawah lambang Garuda Pancasila menunjukkan peranan significan dari Forum Pembauran Kebangsaan (FPK).
“Anak-anak kita yang saat ini berlaga pada Kompetisi Tari Kreasi Nusantara ke 7 Tingkat Nasional saat ini merupakan duta budaya yang akan mewarisi budaya kita menuju Indonesia Emas 2025 nanti,” gugahnya.
Kompetisi Tari Kreasi ini, kata Bangun yang fasih berbahasa Inggris, merupakan upaya untuk merawat bangsa melalui perbedaan performance budaya yang ditampilkan anak-anak kita.
“Bangsa ini kuat karena adanya perbedaan budaya,” kata Bang Bangun begitu biasa disapa.
Sementara itu, dalam laporan kegiatannya, Kepala Kesbangpol DKI Jakarta Muhammad Matsani mengatakan kegiatan Lestari Budaya ini dimaksudkan sebagai sarana untuk melestarikan kekayaan seni dan budaya nusantara ssekaligus memperkenalkan seni budaya lokal sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari identitas bangsa.
“Tujuannya untuk terus menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya bangsa. Dari cinta akan kekayaan budaya ini diharapkan akan ada kesadaran untuk menjaga budaya dan melestarikannya” papar Matsani yang didampingi Kasubdit Pembauran Kesbangpol DKI Jakarta Herlina, SH, MH.
*zudaja/ pjmi/ wi/ nf/ 140525
Views: 20