Ribuan Karyawan PT Mataram Tunggal Garment Bernapas Lega

Posted by : wartaidaman 22/05/2025
Gambar atas kiri: Wakil bupati sleman tinjau kebakaran PT Mataram Tunggal Garment
Gambar bawah kanan: GKR Hemas saat berdialog dengan karyawan PT Mataram Tunggal Garment dalam suatu acara
Gambar atas kanan: Pabrik PT Primisima jalan Magelang Yogyakarta
Gambar bawah kiri: PT Mataram Tunggal Garment Kawasan Berikat

 

WARTAIDAMAN.com 

 

 

Kebakaran yang menimpa pabrik garmen milik PT Mataram Tunggal Garment (MTG) Kawasan Berikat    Dusun Balong, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta hari Rabu dinihari tanggal 21 Mei 2025 mendapat perhatian khusus dari Pemkab Sleman.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menggelar jump pers, menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam, melainkan akan mengawal proses bipartit antara manajemen perusahaan dan pekerja. Selain itu juga Dinas Ketenagakerjaan juga akan memberi pemdampingan terhadap seluruh pekerja atau karyawan.

Sekitar dua ribuan karyawan PT Mataram Tunggal Garment menurut rencana akan kembali bekerja pasca kebakaran hebat pabrik tekstil yang berlokasi dikawasan berikat Desa Balong Donoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta dalam waktu dekat ini.

Terkait upaya itu, Pemkab Sleman turut memfasilitasi lewat komunikasi dengan jajaran direksi PT Primissima. Sebagaimana diketahui, PT Primissima sudah berhenti beroperasi sejak beberapa waktu lalu. Sehingga muncul wacana pabrik tekstil yang berlokasi di Jalan Magelang km 15 itu akan digunakan untuk lokasi produksi sementara PT Mataram Tunggal Garment agar sekitar 1.800 karyawan yang mayoritas pekerja wanita berusia 18 sampai 45 itu dapat beraktifitas kembali.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1971 sebagai sebuah perusahaan patungan antara Pemerintah Indonesia dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), di mana Pemerintah Indonesia memegang 52,79% saham perusahaan ini, sementara GKBI memegang sisanya.

PT Primisima adalah sebuah perusahaan Garment yang  didirikan pada tahun 1971 sebagai sebuah perusahaan patungan antara Pemerintah Indonesia dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), di mana Pemerintah Indonesia memegang 52,79% saham perusahaan ini, sementara GKBI memegang sisanya.

Sejak PHK massal terhadap 400 karyawannya terhitung bulan Maret 2025 pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan Garment ini ke Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai bagian dari upaya untuk membentuk sebuah holding operasional diiternal Danantara.

PT Primissima, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi tekstil halus sempat berjaya pada era 1980-an. (Ridar/*)

Views: 28

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *