WARTAIDAMAN.com
Dr.H.M.Suaidi,M.Ag.
Riyadhah dan muhasabah sangat penting dalam kehidupan, khususnya dalam konteks spiritual dan moral. Riyadhah adalah latihan rohani untuk menyucikan diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Sementara itu, muhasabah adalah introspeksi diri untuk mengevaluasi perbuatan dan menyadari kesalahan, yang mendorong untuk bertaubat dan memperbaiki diri.
Riyadhah bertujuan untuk membersihkan jiwa dari segala kotoran dan keburukan, sehingga jiwa menjadi bersih dan suci.
Misal amalan riyadhoh
Puasa, shalat malam, zikir, dan membaca Al-Qur’an .
Menurut Imam Al-Ghazali ada empat jalan riyadhah. Empat jalan tersebut berkaitan dengan pengendalian konsumsi makanan, pengurangan jam tidur, pembatasan hasrat untuk bicara di luar kepentingan, dan menelan pahitnya tindakan orang lain yang tidak menyenangkan.
والرياضة على أربع أوجه القوت من الطعام والغمض من المنام والحاجة من الكلام وحمل الأذى من جميع الأنام فيتولد من قلة الطعام موت الشهوات ومن قلة المنام صفو الإرادات ومن قلة الكلام السلامة من الآفات ومن احتمال الأذى البلوغ إلى الغايات
Riyadhah ditempuh dengan empat jalan, yaitu (memenuhi) makanan pokok, memejamkan mata dari tidur, dan menelan pahit perilaku menyakitkan dari orang lain. Sedikit makan meredam gejolak syahwat. Sedikit minum dapat menyucikan kehendak dan pikiran. Sedikit bicara membawa keselamatan dari bencana dan kecelakaan. Menelan pahit perilaku menyakitkan dari orang lain (yang tidak masuk pidana) dapat menyampaikan kita pada tujuan-tujuan spiritual, (Abu Hamid Al-Ghazali, Ihya’ Ulumiddin).
Sedangkan Muhasabah bertujuan untuk mengetahui kesalahan dan kelemahan diri, sehingga dapat diperbaiki.
Misal :Mengevaluasi ibadah, perbuatan, dan penggunaan waktu sehari-hari.
Dengan melakukan riyadhah dan muhasabah secara rutin, seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya, baik dalam hal spiritual maupun moral. Keduanya membantu dalam menyucikan diri, mendekatkan diri kepada Allah, dan memperbaiki diri menjadi lebih baik.
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 020625
Views: 12
