BUDAYA MEMBAGIKAN MAKANAN GRATIS DI JUMAT BERKAH

Posted by : wartaidaman 11/06/2025
 
WARTAIDAMAN.com 

 

 

Sofia Fahrany, S.Sos.I.,MA
Lecture As-Syafi’iyah Islamic University Indonesia

 

ABSTRACT
The tradition of distributing free food on Fridays, known as Jumat Berkah, has become a positive culture that has developed in the midst of Indonesian Muslim society. This activity is not just a form of charity, but also a real manifestation of the implementation of Islamic values ​​such as social concern, ukhuwah Islamiyah, and dakwah bil hal (preaching through deeds). This article aims to highlight the spiritual and social meaning of this culture, encourage its preservation in society, and show its positive impact on the social environment. In addition, this article will also provide a reflection of preaching that inspires Muslims to continue to spread goodness, especially on a day full of blessings, namely Friday.
Keywords: Charity, Islamic Culture, Preaching by Deeds, Social Awareness, Brotherhood.

ABSTRAK
Tradisi membagikan makanan gratis pada hari Jumat, yang dikenal dengan istilah Jumat Berkah, telah menjadi budaya positif yang berkembang di tengah masyarakat Muslim Indonesia. Kegiatan ini bukan sekadar bentuk sedekah, tetapi juga merupakan wujud nyata dari implementasi nilai-nilai Islam seperti kepedulian sosial, ukhuwah Islamiyah, dan dakwah bil hal (dakwah melalui perbuatan). Artikel ini bertujuan untuk mengangkat makna spiritual dan sosial dari budaya tersebut, mendorong pelestariannya di kalangan masyarakat, serta menunjukkan dampak positifnya terhadap lingkungan sosial. Di samping itu, artikel ini juga akan memberikan refleksi dakwah yang menginspirasi umat Islam untuk terus menyebarkan kebaikan, terutama di hari yang penuh keberkahan, yaitu hari Jumat.
Kata kunci: Sedekah, Budaya Islam, Dakwah Bil Hal, Kepedulian Sosial, Ukhuwah.

PENDAHULUAN
Manusia pada hakikatnya ialahmakhluk sosial yang artinya, manusia tidak bisa hidup sendiri melainkan dengan bantuan manusia lain. Namun pada kenyataannya, manusia lebih saja sombong dan membanggakan diri sehingga lupa dengan tujuannya untuk hidup di dunia.
Di kehidupan bermasyarakat, tentunya diperlukan adanya kepedulian antara manusiasatu dengan manusia yang lain. RasulullahSAW juga memerintahkan kepada umatnya untuk peduli dengan sesama makhluk Allah, saling bergotong royong, saling membantu dan mengurangi penderitaan orang lain. Salah satunya adalah dengan cara sedekah.
Sedekah ialah pemberian secara sukarela yang dilakukan oleh seseorang baik anak kecil, remaja, dewasa, bahkan orangyang sudah tua. Pemberian secara sukarelayang dilakukan oleh seseorang baik anak kecil, remaja, dewasa, bahkan orang yangsudah tua. Pemberian ini bisa berupa apa saja, bisa sedikit atau bisa juga banyak, tetapi pemberiannya lebih diutamakan untuk fakir miskin. Sedekah ialah salah satu perbuatanyang disuka oleh Allah SWT. Sehingga bisamembuat orang yang bersedekah menjadi bahagia dan dilancarkan rezekinya oleh AllahSWT. Sedangkan untuk yang menerima sedekah akan membuatnya menjadi senang dan bisa mengurangi beban hidupnya.
Oleh karena itu pahala sedekah sangatlah banyak diantaranya menjauhkan dari siksa neraka, apalagi sedekah dihari jum’at, Allah SWT akan menghadiahkan pahala yang berlipat-lipat. Sehinggadikalangan masyarakat sering menyebutnyadengan istilah “Jum’at Berkah”. Sebagaimana perkataan Imam Syafi’I dalam kitab al-Umm, juz 1, halaman 239 yaitu perintah untuk memperbanyak sedekah di hari jum’at. Sedekahnya bisa berupa uang,makanan, atau lainnya.
Jum’at Berkah maksudnya adalah pada hari jum’at itu penuh kebaikan. Jum’at merupakan hari yang khusus untuk memksimalkan ibadah dan amal kebaikan seperti sedekah. Namun, pada kenyataanya dilapangan banyak orang mengira sedekah bisa mengurangi hartanya, sehingga masih banyak yang belum bersedekah dikarenakan kurangnya kesadaran tentang sedekah. Hal tersebutdi sebabkan oleh kurangnya pemahaman daritentang pentingnya bersedekah.
Fenomena “Jumat Berkah” kini telah menjelma menjadi tradisi baru di kalangan masyarakat Muslim Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Di pagi hari Jumat, kita dapat dengan mudah menemukan masyarakat, komunitas, maupun individu yang membagikan makanan secara gratis di depan masjid, pinggir jalan, terminal, hingga rumah sakit. Tradisi ini tidak hanya menjadi ladang pahala, tetapi juga membangun kohesi sosial dan mendekatkan Islam kepada umat dalam bentuk yang nyata.
Dalam konteks dakwah, kegiatan ini memperlihatkan wajah Islam yang penuh kasih, peduli, dan solutif. Sedekah makanan menjadi cara nyata untuk menyampaikan pesan tauhid, ukhuwah, dan amar ma’ruf nahi munkar. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai makna, manfaat, serta peran strategis Jumat Berkah dalam ranah dakwah kontemporer.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini dilakukan dengan deskriptif kualitatif, studi kepustakaan Universitas Islam As-Syafi’iyah dan jurnal ilmah lainnya, agar mendapatkan hasil baik dan benar sesuai yang diharapkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan “Jum’at Berkah” ialah salah satu usaha untuk meningkatkan rasa empati dan solidaritas sosial.
Sedekah ialah pemberian secara sukarela yang dilakukan oleh seseorang baik anak kecil, remaja, dewasa, bahkan orang yang sudah tua. Pemberian ini bisaapa saja, bisa sedikit atau bisa juga banyak, tetapi pemberiannya lebih diutamakan untuk fakir miskin. Sedekah ialah salah satu perbuatan yang disukaioleh Allah SWT. Sehingga bisa membuat orang yang bersedekah menjadi bahagia dan dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT. Sedangkan untuk yang menerima sedekah akan membuatnya menjadi senang dan bisa mengurangi beban hidupnya. Dalam hal pendidikan sedekah sangat berperan untuk membentuk kepribadiansiswa agar belajar membantu orang lain, menghargai terhadap sesama, dan membiasakan untuk selalu berbuat baik.
Dari uraian tersebut, menjelaskan bahwa berkah adalah bertambah kebaikan dan kemuliaan. Dimana keberkahan ini datang dari Allah SWT dengan cara dan arah yang tidak terduga, bahkan tidak bisa dirasakan secara materia ldan tidak dapat pula diukur Kebiasaan manusia adalah meniru dan melihat contoh ketimbang membaca atau mendengar. Oleh karena itu contohyang diterapkan untuk penanaman nilai yang baik pada msayarakat yaitu dengan kegiatan “Jum’at Berkah”. Kegiatan ini merupakan contoh metode keteladanan Rasulullah yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dakwahnya. Keteladanan menjadi cara penanaman nilai-nilai agama yang mudah. Filsafat manusia dalam ilmu pengetahuan syariahdi lingkungan sosial kemasyarakatan Toleransi dan Inklusivitas: Mereka menghormati perbedaan keyakinan dan pandangan orang lain. Mereka menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan inklusivitas, serta berusaha untuk membangun harmoni antar umat beragama. Membangun Persatuan Umat: Mereka berperan aktif dalam membangun persatuan umat, baik di dalam komunitas agama.

Sedekah merupakan salah satu amalan utama dalam Islam. Allah SWT berfirman:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir…” (QS. Al-Baqarah: 261) dan juga pada qur’an Surah Al-A’raf (7:31)

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَࣖ

“Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid danMakan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang tidak beradab. yang melakukan hal-hal yang berlebih-lebihan.”

Ayat ini menekankan prinsip moderasi dalam konsumsi, yaitu nilai inti Islam. Dalam konteks keberlanjutan pangan, hal ini memberikan landasan moral bagimencegah konsumsi yang boros dan mempromosikan perilaku yang bertanggung jawab. Pendidikan Islam dapatManfaatkan ayat ini untuk menanamkan nilai-nilai wasathiyyah (kesederhanaan) dan mujahadah (pengekangan diri) di kalangan siswa. Hasil pembelajaran harus difokuskan pada pengembangan kesadaran bahwa kelimpahan bukanlahlisensi untuk melakukan ekses. Rekomendasinya adalah mengintegrasikan pendidikan etika dan kesehatanpola konsumsi ke dalam kurikulum Islam melalui kegiatan seperti kampanye anti sampah makanandan pembelajaran berbasis proyek tentang dampak lingkungan dari perilaku makanan
Tradisi Jumat Berkah memuat nilai sosial yang tinggi. Ia menjadi solusi nyata terhadap permasalahan kemiskinan dan kelaparan harian. Tradisi Jumat Berkah adalah contoh nyata dakwah bil hal—menyampaikan ajaran Islam lewat tindakan.
Hal ini sesuai dengan pedapat dari Goleman mengenai tiga kecakapan utama dalam kesadaran diri, yaitu: mengenali emosi, pengakuan diri yang kuat, dan kepercayaan diri. Kesadaran sedekah ini adalah masyarakat mau bersedekah sesuaidengan hatinya dan masyarakat dapat menerima serta melakukan kebaikan atas keinginannya sendiri tanpa ada paksaan sedikitpun. Berawal dari kegiatan jumat berkah inilah masayarakat dapatmeningkatkan kesadaran bersedekahnya.

KESIMPULAN
Tradisi membagikan makanan gratis di hari Jumat merupakan praktik dakwah bil hal yang sangat relevan dan efektif di era modern. Ia menyampaikan pesan Islam secara langsung melalui tindakan nyata yang membumikan nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah. Selain berdampak sosial, kegiatan berbagi kebahagiaan melalui pemberian makanan gratis ini memperkuat peran umat Islam sebagai agen perubahan sosial yang aktif dan solutif.

DAFTAR PUSTAKA
Eyoni Maisa. 12 Juni 2020. Diakses pada 9 Mei 2025 darihttps://lpmpdki.kemdikbud.go.id/berbagi-kebahagiaan-di-jumat-berkah.
Rafi, Muhammad (2019). “Living Hadis: studiatas tradisi sedekah nasi bungkus hariJumat oleh komunitas SijumAmuntai.” Jurnal Living Hadis 4.1
Rizkiyana Rofiqoh, R. R., N. M. NurulMubin, and A. R. Ahmad Robihan (2021)”Analisis Kegiatan Jum’at Berkah Dalam Meningkatkan Kesadaran Bersedekah Siswa MI Maarif Budi Luhur Kertek Wonosobo.”Repository FITK UNSIQ
Yasin, H., Hadi, A., Mahfuz, M., Soraya, S., & Fahrany, S. (2024). Exploring the Principles of Food Sustainability from the Qur’an: The Role of Islamic Education in Shaping a Sustainable Generation. Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme, 6(3), 460-478.

 

 

*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 110625
.

Views: 23

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *