DIY dan Gunungkidul Tekan Capaian Residu Data Pendidikan Terendah

Posted by : wartaidaman 18/06/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional.

Keduanya berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia atas capaian residu data pendidikan terendah tahun 2025.

Penghargaan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 65/M/2025 tentang Apresiasi Pemerintah Daerah dengan Residu Data Pendidikan Terendah Tahun 2025.

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY, Bambang Hadi Waluya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/6/2025), menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut.

Ia menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen Pemerintah Daerah DIY dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam mewujudkan tata kelola data pendidikan yang berkualitas.

Apresiasi ini menunjukkan bahwa kontribusi dan dukungan terbaik telah ditorehkan oleh Pemda DIY dan Pemkab Gunungkidul dalam meningkatkan validitas data induk pendidikan. Capaian ini menjadi fondasi penting dalam pengambilan kebijakan pendidikan yang tepat sasaran,” ujar Bambang.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa penilaian dilakukan langsung oleh Kemendikdasmen kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia.

DIY dan Gunungkidul berhasil menorehkan hasil terbaik dalam hal residu data satuan pendidikan, data peserta didik, dan data pendidik dan tenaga kependidikan.

Dalam kategori provinsi, Dinas Pendidikan D.I. Yogyakarta menerima penghargaan bersama dengan empat dinas pendidikan provinsi lainnya, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Gorontalo, dan Sumatera Barat.

Sementara pada kategori kabupaten, Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul tampil sebagai penerima penghargaan, bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk (Jawa Timur), Aceh Singkil (Aceh), Trenggalek (Jawa Timur), dan Demak (Jawa Tengah).

Capaian ini memerlukan kesungguhan dan konsistensi dalam pengelolaan data pendidikan, dalam rangka ihtiar peningkatan mutu layanan pendidikan.

Diharapkan, keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus memperkuat integritas dan akurasi data pendidikan di wilayah masing-masing. (*)

 

 

*riha/ wi/ nf/ 180625

Views: 5

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *