
WARTAIDAMAN.com
Dr.H.M.Suaidi,M.Ag.
Dalam al Qur’an banyak ayat yang menjelaskan hijrah nya Nabi SAW.dan didampingi lafadh الجهاد seperti pada Q.S.al taubah Ayat 20 :
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۙ اَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللّٰهِۗ وَاُولٰئكَ هُمُ الْفَاۤئزُوْنَ
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka lebih agung derajatnya di hadapan Allah. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Juga pada Q.S. al baqarah ayat. 218.
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Berdasar Ayat ayat tersebut,bahwa hijrahnya Nabi ke madinah bukan karena takut kufar Quraisy yang selalu mengancam Nabi,mencaci maki dan merintangi perjuangan Nabi.bahkan membaikot adanya larangan jual beli dengan umay Islam. tapi Nabi hijrah karena perintah Allah,SWT.
Nabi Muhammad saw. pun melaksanakan Hijrah ke Madinah bersama sahabatnya. Namun, rencana hijrah Nabi Muhammad saw. didengar oleh kafir Quraisy. Kaum Quraisy pun akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad saw.
Kafir Quraisy khawatir Islam akan berkembang di Yatsrib/Madinah. Mereka menyuruh para pemuda untuk mengepung rumah Nabi Muhammad saw. karena khawatir Nabi lari.
Pada malam hari, Rasulullah saw. meminta sepupunya Ali bin Abi Thalib supaya memakai selimut Rasulullah saw. dan berbaring di tempat tidurnya. Atas izin Allah Swt., Nabi Muhammad saw. berhasil keluar dari rumahnya dengan selamat meski sudah dikepung. Para pemuda kafir Quraisy tak melihat Nabi saw. keluar dari pintu
depan yang sudah mereka jaga.
Menjelang larut malam, Nabi Muhammad saw. menuju ke rumah Abu Bakar r.a. dan mengajaknya hijrah. Nabi saw. dan sayidina Abu Bakar kemudian keluar dari jendela pintu belakang dan terus bertolak ke arah selatan menuju Gua Tsur.
Jalan yang ditempuh oleh mereka adalah jalan yang tidak mungkin dilewati manusia. Hal ini dilakukan supaya para pemuda Quraisy yang mengejar tidak menyangka mereka melalui jalan itu.
Ketika kondisi sudah aman, Nabi saw dan Abu Bakar r.a. lalu berangkat dan melanjutkan perjalanan dengan perbekalan yang diberikan oleh putrinya. Supaya aman dalam perjalanan, Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar r.a. mengambil jalan yang tidak pernah dilalui manusia. Abdullah bin Uraiqit dari Banu Du’il diminta sebagai penunjuk jalan. Keduanya membawa Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar r.a. dengan hati-hati sekali ke arah selatan. Kemudian perjalanan pun berlanjut menuju Tihama di dekat pantai Laut Merah.
Selama tujuh hari terus-menerus Nabi Muhammad saw. dan Sayidina Abu Bakar berjalan. Nabi saw.dan sayidina Abu Bakar hanya beristirahat di bawah panas membara musim kemarau dan berjalan lagi sepanjang malam mengarungi lautan padang pasir. Hanya karena adanya ketenangan hati kepada Allah swt. membuat hati dan perasaan mereka terasa lebih aman. Mereka selalu yakin bahwa Allah Swt. akan selalu bersama mereka.
Di tengah perjalanan menuju Madinah, Rasulullah saw. pun, singgah di Quba, sebuah desa yang terletak dua mil di selatan Madinah. Di sana beliau membangun sebuah masjid.
Masjid ini menjadi masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau singgah di sana selama empat hari untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke Madinah.
Nabi Muhammad saw. dan sayidina Abu Bakar tiba di Madinah. Kedatangan beliau telah dinanti-nanti masyarakat Madinah. Pada hari kedatangan Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar r.a, masyarakat Madinah sudah menunggu dijalan yang akan dilalui Nabi Muhammad saw. Genderang pun gemuruh diselingi
nyanyian yang sengaja digubah untuk keperluan penyambutan itu.
Setelah sampai di Madinah, Nabi Muhammad saw. mulai membuat program kerja dan melaksanakannya yaitu membangun masjid, mempersaudarakan antara Muhajiriin dan Anshar, dan membuat perjanjian dengan penduduk Madinah.
Itulah kisah hijrah Nabi Muhammad saw. dari Mekah ke Madinah. Hijrah yang dilakukan Rasulullah saw. tak hanya perpindahan fisik saja. Namun, lebih dari itu, yakni membangun beradaban.
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 180625
Views: 5