
WARTAIDAMAN.com
Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi (GMPD) Banjarbaru menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Banjarbaru yang telah menunjukkan kedewasaan demokrasi selama proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru terpilih.
Namun di balik pesta demokrasi itu, kita tidak menutup mata terhadap kenyataan pahit yang terjadi: polarisasi sosial, praktik politik uang, dugaan pelanggaran etik, hingga intimidasi terhadap warga yang bersikap kritis. GMPD mencatat bahwa PSU Banjarbaru menjadi pelajaran penting, sekaligus titik tolak untuk memperkuat demokrasi lokal ke depan.
Dalam konteks pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru yang baru, GMPD menyerukan tiga hal penting:
1. Rekonsiliasi Sosial: Pemerintah dan seluruh tokoh masyarakat harus aktif merangkul semua pihak—termasuk mereka yang sempat berseberangan—demi persatuan Banjarbaru.
2. Penguatan Demokrasi Partisipatif: Masyarakat harus tetap kritis dan terlibat aktif dalam pengawasan kebijakan publik serta menjaga nilai-nilai demokrasi dari dalam.
3. Penolakan Politik Transaksional: GMPD tetap konsisten mendorong pengusutan tuntas dugaan politik uang selama Pilkada dan PSU.
GMPD menegaskan bahwa mencintai Banjarbaru bukan berarti diam terhadap ketidakadilan, melainkan menjadi bagian dari solusi, baik melalui aksi sipil, edukasi politik, maupun partisipasi dalam pembangunan.
Koordinator GMPD Banjarbaru, Drs. Rachmadi, menyatakan:
“Banjarbaru telah melewati masa sulit. Sekarang waktunya kita bersatu kembali. Jangan biarkan perbedaan politik memecah belah kita sebagai warga kota yang cinta damai. Perbedaan pilihan adalah hak demokratis, tapi setelah pemilu usai, yang tersisa seharusnya adalah semangat gotong royong membangun Banjarbaru.”
Komitmen GMPD: Melawan Lupa, Menolak Politik Uang, Menjaga Demokrasi
GMPD Banjarbaru menegaskan bahwa perjuangan belum selesai. Pelantikan pemimpin baru bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa proses demokrasi berikutnya berjalan lebih adil, bersih, dan partisipatif.
Oleh karena itu, GMPD Banjarbaru menyatakan:
1. Akan terus aktif mengawasi jalannya pemerintahan, termasuk dalam hal transparansi, kebijakan publik, dan partisipasi masyarakat.
2. Menolak dengan tegas segala bentuk politik uang dan intimidasi politik, baik terhadap pemilih, pelapor pelanggaran, maupun aktivis sipil.
3. Berkomitmen mengembangkan pendidikan politik warga, melalui kelas-kelas demokrasi, kampanye anti politik uang, dan pengawasan partisipatif di akar rumput.
“GMPD tidak hanya hadir saat pilkada, kami akan terus aktif di tengah masyarakat sebagai penjaga demokrasi. Demokrasi yang sehat tidak bisa dibangun dari politik transaksional, apalagi dengan intimidasi terhadap rakyat kecil. Kami tidak akan diam,” tegas Koordinator GMPD.
Seruan: Jangan Pernah Lelah Mencintai Banjarbaru
GMPD Banjarbaru mengajak seluruh elemen masyarakat—tokoh agama, pemuda, perempuan, akademisi, dan pelaku usaha—untuk kembali memeluk Banjarbaru dengan semangat inklusif dan solidaritas.
Pemilu telah usai, kini saatnya membangun ruang perjumpaan, bukan pembelahan. GMPD percaya bahwa cinta terhadap kota ini ditunjukkan bukan hanya lewat slogan, tapi melalui tindakan: menjaga etika publik, melawan politik uang, dan berani bersuara untuk keadilan.
*raen/ wi/ hm/ nf/ 210625
Views: 12