
WARTAIDAMAN.com
Jakarta
Muktamar PPP Tahun 2025 yang dijadwalkan akan digelar pada Agustus 2025 menjadikan momentum krusial bagi Partai Persatuan Pembangunan, terutama setelah kegagalan partai tersebut ke parlemen pada Pemilu 2024. Dinamika politik pada internal partai sangat tinggi terutama dengan munculnya berbagai nama tokoh nasional yang muncul sebagai kandidat calon Ketua Umum, baik dari internal maupun eksternal. Sebagai bahan informasi bersama bahwa para calon yang telah berkumandang luas di masyarakat antara lain adalah, Jendra TNI (Purn) Dudung Abdurahman, Amran Sulaiman, Saifullah Yusuf, Sandiaga Uno dan TajYasin.
Dari beberapa nama tersebut yang dinilai mendapat unggulan untuk menjadi kajian bersama adalah Sandiaga Uno, yang diharapkan berpasangan dengan Tanribali Lamo sebagai Sekretaris Jendral.
Pasangan tersebut merupakan kombinasi seorang figur pengusaha yang merupakan kader baru PPP bersama dengan sosok mantan militer / birokrat dan swasta. Berikut ini adalah analisis potensi paket pasangan Sandiaga Uno dengan Tanribali Lamo di Muktamar PPP tahun 2025:
A. SANDIAGA UNO, MBA sebagai Ketua Umum:
KEKUATAN dan KEUNGGULAN :
Popularitas dan Elektabilitas :
Sandiaga Uno adalah tokoh nasional yang memiliki popularitas tinggi
dan elektabilitas yang cukup baik. Figur Ini bisa menjadi aset besar bagi PPP yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan.
Memiliki Jaringan Luas :
Sebagai mantan Menteri, Sandiaga Uno memiliki jaringan yang luas khususnya dikalangan pengusaha dan investor, serta ulama maupun santri, begitu pula dengan para generasi muda dan olahragawan. Hal ini dapat membantu PPP dalam hal penggalangan dana dan dukungan logistik serta partisipasi, maupun dukungan suara pemilih dari elemen masyarakat tertentu yang disebut sebagai kebutuhan utama partai politik saat ini menghadapi kompetensi dengan partai lain
pada pemilu tahun 2029.
Pengalaman Politik :
Sandiaga Uno memiliki pengalaman sebagai Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wakil Gubernur DKI Jakarta dan pernah menjadi Cawapres tahun 2019 berpasangan dengan Prabowo Subianto. Meskipun baru bergabung dengan PPP tahun 2023, dimana sebelumnya menjadi pengurus Partai Gerindra, Sandiaga Uno sudah
terlibat dalam dinamika politik nasional, bahkan oleh pengurus PPP ditugaskan sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) di Pemilu 2024.
Dukungan Internal/Eksternal :
Nama Sandiaga Uno telah masuk dalam bursa calon Ketua Umum PPP, bahkan kedekatan hubungan dengan Presiden Prabowo Subianto, tokoh politik dan tokoh agama lainya sebagai refrensi bahwa Sandiaga Uno memiliki dukungan dari berbagai pihak termasuk untuk tampil dipanggung politik sebagai pimpinan utama di PPP pada Muktamar tahun 2025.
Citra Muda dan Modern :
Sandiaga memiliki citra yang relatif muda dan modern, yang bisa menarik pemilih milenial dan gen Z yang selama ini mungkin kurang terjangkau oleh PPP, serta dukungan latar belakang Sandiaga Uno sebagai intelektual dengan lulusan luar negeri.
TANTANGAN :
Status “Non-Kader Murni”:
Salah satu tantangan utama bagi Sandiaga Uno, adalah keberadaan
statusnya yang relatif baru di PPP. namun telah dikenal oleh para pimpinan nasional dan daerah khususnya dalam menghadapi muktamar. Para kader PPP tambah ada yang menginginkan bahwa Ketua Umum partai adalah kader murni yang telah lama mengabdi. Maka hal ini bisa memicu resistensi internal, walaupun banyak kader
yang mengharapkan calon Ketua Umum dari eksternal.
Trauma Kekalahan :
Meskipun Sandiaga Uno adalah sosok populer, namun PPP yang juga mengalami kegagalan di Pemilu 2024 dan partai tersebut juga bagian dari koalisi yang kalah di Pemilu Presiden tahun 2024.Untuk itu perlu ada narasi yang kuat untuk meyakinkan kader bahwa Sandiaga Uno adalah sosok atau figur yang tepat untuk membawa sinergi baru dan perubahan, sehingga mendapat legitimasi masyarakat atas keberadaan partai yang merupakan warisan ulama.
Ideologi Partai :
PPP adalah partai islam dan meskipun Sandiaga Uno adalah seorang muslim, namun ia tidak memiliki latar belakang yang kental dengan
ormas Islam tradisional seperti Nahdlatul Ulama atau Muhammadiyah
yang sering menjadi basis PPP. Untuk itu maka diharapkan Sandiaga
Uno perlu menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai dan ideologi partai.
B. MAYJEN.TNI (PURN) TANRIBALI LAMO, SH.MH sebagai
Sekretaris Jenderal PPP :
KEKUATAN dan KEUNGGULAN :
Memiliki Latar Belakang Militer dan Birokrat :
Tanribali Lamo adalah seorang purnawirawan Mayjen TNI dengan
jabatan akhir Asisten Personalia (Aspers) KASAD dan memiliki rekam jejak sebagai birokrat, sebagai Staf Ahli Menteri dan Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kementrian Dalam Negeri, bahkan beberapa kali pernah menjadi Penjabat Gubernur (Maluku Utara, Papua Barat,Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan) serta setelah pensiun di militer maupun Pemerintahan, mendapat kepercayaan sebagai Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pengalaman ini sangat relevan untuk menjadi posisi Sekretaris Jenderal yang membutuhkan kemampuan manajerial, komunikasi, koordinasi dan pemahaman tentang administrasi, maupun tentang pengalaman dibidang swasta dan pemerintahan.
Jaringan Militer dan Pemerintahan :
Latar belakang Tanribali Lamo dari kalangan pemerintahan dan militer,serta swasta, kiranya dapat bermanfaat bagi PPP dalam meningkatkan peran partai menuju partai modern, terlebih dalam penyusunan program serta strategi keberhasilan partai.
Terkait pemahaman tentang partai politik dan pengalaman atas penyelengaraan Pilkada maupun Pilpres sudah menjadi asam garam. Sehingga tidak diragukan lagi profesional kinerjanya.
Potensi Mengurangi Ketegangan Internal :
Sebagai sosok yang berasal dari luar lingkaran konflik internal PPP, maka sosok Tanribali Lamo bisa menjadi figur yang netral dan mampu meredakan ketegangan antar faksi, serta mengembalikan kejayaan partai.
Pasangan Serasi dan Ideal :
Bila Sandiaga Uno fokus pada aspek politik dan pencitraan, maka peran Tanribali Lamo bisa menjadi pelengkap yang kuat dan pasangan ideal dalam menjalankan roda organisasi partai secara efektif.
Dukungan Pengalaman Teritorial :
Sebagai mantan militer lulusan Akmil tahun 1974, diharapkan raihan dukungan masyarakat terhadap PPP melalui berbagai program dan
gerakan para kader terhadap masyarakat. Mengingat historis keberhasilan PPP sebelumnya bahwa peran Sekretaris Jendral dari sosok kalangan militer telah membuahkan hasil yang signifikan, seperti halnya Letjen.TNI.(Purn) Yusuf Yosfiah dan Letjen.TNI(Purn) Andi Ghalib.
TANTANGAN :
Bukan Kader Partai Politik :
Tanribali Lamo tidak memiliki rekam jejak di partai politik dan hal ini
bisa menjadi sorotan dari kader internal yang lebih senior.
Tidak Memiliki Basis Massa Politik :
Sebagai seorang birokrat dan militer, Tanribali mungkin tidak memiliki basis massa politik yang signifikan, sehingga menjadi kelemahan dalam konteks partai yang sangat mengandalkan dukungan akar rumput.
Diterima Berbagai Faksi :
PPP dikenal dengan dinamika faksi-faksi didalamnya. sehingga untuk
memastikan Tanribali Lamo diterima oleh semua faksi sebagai
Sekjen yang netral dan kompeten, tentu akan menjadi tantangan.
ANALISIS PAKET PASANGAN SANDIAGA UNO – TANRIBALI LAMO :
Sinergi Potensial : Paket ini menawarkan sinergi yang menarik.
Sandiaga Uno membawa popularitas, memiliki logistik, dan jaringan infestor serta citra modern, sementara Tanribali Lamo membawa pengalaman manajerial, birokrasi dan teritorial wilayah, tentu berpotensi dapat menciptakan stabilitas internal dan kerja sama dengan unsur external. Kedua figur sangat ideal dan bisa saling melengkapi dalam upaya revitalisasi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menuju partai moderen.
Representasi : Sandiaga merepresentasikan wajah baru dan potensi daya tarik pemilih serta popularitas dikalangan masyarakat maupun tokoh – tokoh nasional,sedangkan Tanribali Lamo bisa merepresentasikan pengalaman, disiplin dan pengelolaan organisasi secara strategis.
Resistensi Internal : Tantangan terbesar dari paket ini adalah bagaimana meyakinkan kader-kader senior PPP yang menginginkan pemimpin dari internal partai. Penerimaan terhadap dua tokoh yang relatif “baru” di PPP akan menjadi kunci dan membawa angin segar,dengan dukungan figur yang profesional.
Strategi Komunikasi : PPP perlu menyusun strategi komunikasi yang
kuat untuk menjelaskan kepada kader dan publik atas pasangan paket ini adalah pilihan terbaik untuk masa depan partai, terutama setelah hasil buruk di Pemilu 2024. Narasi tentang “Perubahan dan Transformasi Kepemimpinan” yang menjadi agenda Muktamar 2025 menjadi sangat relevan.
Dukungan Elite : Dukungan dari elite-elite PPP yang berpengaruh,
termasuk ulama dan sesepuh partai serta pemerintahan Prabowo Subianto akan sangat menentukan keberhasilan paket pasangan ini.
KESIMPULAN :
Paket pasangan Sandiaga Uno dan Tanribali Lamo memiliki potensi dengan bibit, bebet dan bobot yang baik, sehingga diharapkan dapat membawa angin segar dan perubahan bagi PPP, terutama dalam hal mendapatkan insentif elektoral akibat dukungan legitimasi masyarakat, sehingga mampu menghadapi eskalasi politik termasuk atas tantangan geo politik.Sebagai masalah utama adalah terletak pada bagaimana pasangan tesebut dapat diterima oleh seluruh elemen internal PPP, khususnya kader-kader senior yang merasa lebih berhak dalam menentukan kepengurusan pada Muktamar 2025.
Selanjutnya diharapkan pasangan ini berhasil menggalang dukungan internal dan eksternal, sehingga berkeyakinan bisa menjadi kekuatan yang signifikan dalam upaya PPP untuk bangkit dan merebut kembaliposisi di kancah perpolitikan nasional, khususnya meraih kursi di tingkat DPR RI pada Pemilu 2029 dan juga dapat meraih tempat dalam Pemilu Presiden 2029.
Demikian rangkaian tentang data dan analisis atas dukungan pasangan yang ideal untuk disampaikan pada usulan Muktamar PPP tahun 2025.
*Penulis Robertho Manurung adalah Pengamat Sosial Politik , pernah bertugas di Dit.Sospol Jawa Tengah dan Badan Kesbangpol Prov.DKI Jakarta.
Aktivis Kosgoro dan KNPI Jawa Tengah ,serta Deklarator Pemuda Tani HKTI.
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 230625
Views: 9