Silaturahim Genostieca Ledistiya Meneguhkan Semangat Kebersamaan

Posted by : wartaidaman 24/06/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

– Memaknai ajang silaturahim nasional genoestica ledistiya yang akan diselenggarakan di kota bunga Bandung Jawa Barat mulai tanggal 27-29 Juni mendatang. Menandakan semangat berkumpul itu masih menyala. Suatu gagasan ide yang patut diapresiasi kita semua. Semangat pondok pesantren yang mengikat kita dengan panca jiwanya akan terus berkobar selamanya sebagai sebuah wujud keshalehan sosial dan ketaatan pada ajaran pondok.

Perjumpaan ini, tidak mudah karena semua memiliki urusan, kepentingan dan kesibukan yang menyita waktu tenaga terkhusus bagi rekan – rekan yang berada cukup jauh. Bersedia meluangkan waktu dari seluruh penjuru Nusantara menuju lokasi pertemuan. Berhasil melepaskan, membuang ego sektoral dan baju kesombongan memenuhi panggilan almamater tercinta.

Silaturahim ini akan bermakna, mana kala kita dapat memanfaatkan dengan penuh tanggung jawab untuk kemaslahatan kita ummat bangsa dan masa depan almamater. Untuk tidak menjadi santri hilang. Pesan guru dan kh kita masih terngiang dibenak kita semua. Menjaga solidaritas ukhuwah islamiyah, Basariah, Wathaniyah untuk saling meneguhkan semangat persaudaraan antar sesama almamater. Harus terus terjaga dan hidup dalam sanubari kita sepanjang hayat dikandung bandan.

Pertemuan ini, bukan hanya sekedar perjumpaan melepas kangen, cerita, nostalgia. Tapi lebih dari itu sebagai upaya nyata saling meneguhkan semangat persaudaraan menyatukan hati bahwa kita semua berasal dari almamater yang sama. Terus menjaga nilai dan tradisi serta amanah pondok untuk konsisten dalam mengarungi kehidupan senantiasa memegang teguh titah para guru, gaya dan tradisi santri tidak tercemar oleh zaman seperti ikan di lautan.

Momentum perjumpaan ini juga sebagai jalan tengah dipandang perlu pula, kita saling mengisi dan bertukar ide gagasan untuk alumni yang memiliki dan bergerak di bidang pendidikan pesantren untuk saling asih, asah dan asuh ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Sesama alumni saling menguatkan satu sama lain terlebih alumni yang baru merintis pondok atau lembaga pendidikan lainnya sebagai ladang pengabdian dan perjuangan.

Pesantren harus menjadi ruang terbuka untuk berpikir kritis dan menyuarakan gagasan. Pesantren perlu tidak tunduk pada tekanan kekuasaan atau kepentingan politik praktis maupun kungkungan oligarki. Kita perlu menyerukan perlindungan penuh terhadap ruang akademik dan kebebasan kurikulum di dalam dan di luar pesantren. Menjaga tradisi baik pesantren dipertahankan seraya menerima inovasi yang baru namun bertujuan baik untuk peningkatan mutu lulusan.

Sebagai bentuk solidaritas global, kita juga perlu menegaskan sikap dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Kita perlu mengutuk keras genosida dan agresi Israel terhadap rakyat Palestina. Dukungan ini tidak hanya bersifat moral, tetapi juga amanat konstitusi Indonesia: menolak segala bentuk penjajahan. Perjuangan Palestina adalah perjuangan kemanusiaan. Di tengah bungkamnya banyak negara, kita perlu membela bangsa-bangsa yang tertindas. Solidaritas ini merupakan bentuk konsistensi dalam membela keadilan HAM.

Dengan pemantik gagasan tersebut, silaturahim Genostieca Ledistiya ingin mengajak seluruh peserta silaturahim reuni perdana ini untuk berpikir lebih strategis. Silaturahim ini bukan hanya forum perjumpaan internal, tetapi juga ladang pengabdian kepada cita-cita negara bangsa yang merdeka, berdaulat, sejahtera, adil, dan makmur. Kami berharap peserta silaturahim mampu merumuskan resolusi progresif, berpihak kepada almamater pondok , dan mampu mendorong transformasi sosial. Silaturahim tidak boleh berlalu begitu saja tanpa menyumbangkan gagasan perubahan, termasuk yang revolusioner.

Almamater adalah anak kandung Pesantren Dalam sejarahnya, alumni pesantren adalah Munzirul Qoum bagian dari Penggagas dan Penggerak peradaban Nusantara. Sudah saatnya alumni pondok kembali menjadi lokomotif perubahan, bukan sekadar “penonton rebahan” di tengah-tengah permasalahan bangsa dan ummat. Berkewajiban turut serta menghadirkan masyarakat yang di rithoi Allah SWT.

( Alumni Genostieca presiden Kebangsaan Samianto Muthohhar )

 

 

*sem8852/ pjmi/ wi/ nf/ 230625

Views: 9

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *