
WARTAIDAMAN.com
Sehari-hari Ikhsan begitu ia mau disapa bekeliling kompleks perumahan untuk menawarkan jasa menjahit. Dengan sepeda kayuh yang didesainnya menjadi gerobak mesin jahit, ia berinteraksi dengan para pelanggannya. Panas dan hujan bukan halangan untuknya mencari rejeki di Ibu Kota “Namanya juga usaha mba, mau hujan trus banjir, mau panas sampai kering kalau rejeki mah ada saja” kata Ikhsan (45).
Sudah hampir enam belas tahun Ikhsan akrab dengan dunia menjahit. Jono berkisah, dulu ia pernah bekerja disebuah tambang minyak ilegal di Papua dan perkebunan kelapa sawit di Kasongan Kalimantan Tengah
Menurut pengakuan Ikhsan sedari kecil dia sudah pandai menjahit dengan menggunakan mesin jahit Butterfly milik ibunya. “Mungkin karena bakat, ngga lama saya bisa. Orang yang kerja di konveksi juga kaget saya bisa ngejahit. Kecuali bos, saya ngga berani karena saya kan cuma kuli bersih-bersih waktu itu,” kenang Ikhsan.
Sehari-hari Ikhsan begitu ia mau disapa bekeliling kompleks perumahan untuk menawarkan jasa menjahit. Dengan sepeda kayuh yang didesainnya menjadi gerobak mesin jahit, ia berinteraksi dengan para pelanggannya. Panas dan hujan bukan halangan untuknya mencari rejeki di Jogjakarta.
Sudah hampir enam belas tahun Ikhsan akrab dengan dunia menjahit. Ikhsan berkisah, dulu ia pernah bekerja disebuah tambang minyak ilegal di Papua dan perkebunan kelapa sawit di Kasongan Kalimantan Tengah
Menurut pengakuan Ikhsan sedari kecil dia sudah pandai menjahit dengan menggunakan mesin jahit Butterfly milik ibunya.
Profesi sebagai tukang jahit keliling di Jogjakarta ternyata sebagian besar berasal dari Kota Cilacap di Jawa Tengah dan jumlah cukup banyak mencapai dua ratus orang bahkan lebih. “Usaha seperti saya ini sebagian besar asal Cilacap yah ada dua ratus orang mungkin lebih’ kata Ikhsan yang mengaku dari Desa Majenan Cilacap itu.
Dalam satu hari menurut pengakuan lelaki bertubuh gempal itu rata 15 sampai 20 menerima permintaan jahit dari menjahit baju kaos Hem sampai permak jeans dengan besar kecilnya upah menjahit 5 ribu sampai 10 ribu perlembarnya.
“Kalau nasib lagi mujur dalam sehari empat puluh jasa jahitan dapat saya peroleh. Hitung sendiri ya?” kata Ikhsan berseloroh. (Ridar)
Views: 12