Terbang Bagai Burung(?) Orang Orang Yang Tidak Merugi

Posted by : wartaidaman 26/06/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Sesungguhnya semua orang merugi, kecuali orang yang beriman dan beramal sholeh dan saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran

Begitulah setiap manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan ini ada yang tidak merugi. Orang orang yang melaksanakan amal sholeh termasuk didalamnya Rukun Islam yang 5, dengan dasar Rukun Iman yang 6.

Tetapi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap manusia adalah ujian demi ujian. Dapat ujian berupa nikmat dapat pula ujian muncul langsung sebagai musibah.

Di sinilah tidak semua manusia mampu menghadapi persoalan yang muncul dengan iman kepada taqdir.

Boleh dikatakan iman dari setiap manusia bagaikan grafik fungsi pangkat tinggi. Iman dapat naik tetapi juga bisa turun.

Kalau boleh Islam itu digambarkan seperti derivatif pertama dari grafik pangkat tinggi Iman seseorang, maka derivasi atau turunan pertama grafik pangkat tinggi harus sama dengan Nol. Setiap orang yang masuk Islam dengan membaca 2 kalimat syahadat maka dosa-dosanya menjadi Nol.

Tetapi itu baru syarat perlu. Belum syarat cukup.

Syarat cukup dapat dipenuhi jika derivasi atau turunan ke dua dari grafik fungsi pangkat tinggi itu positif. Setelah masuk Islam dan akan menjalani hidup sebagai orang muslim, harus beriman.

Ada pun naik turunnya iman dalam hati seorang muslim sangat tergantung dari usahanya untuk menghadapi ujian yang selalu datang dan pergi serta kekuatan Robbil Alamin.

“Sesungguhnya hati berada di tangan Allah ‘azza wa jalla, Allah yang membolak-balikkannya.” (HR. Ahmad 3/257.

Suasana hati orang beriman jika mendapatkan ujian dan berharap dapat menjadi orang yang tidak merugi dapat digambarkan sebagai hati yang, Terbang Bagai Burung, seperti kisah di bawah ini.

Tiada hidup tanpa cobaan. Begitu pula dengan si Fulan, yang akan berusaha beramal baik sebanyak-banyak, di usia tua, lebih dari 60 tahun. Ada saja yang merasa membuat si Fulan bimbang dan ragu.

Saat si Fulan melangkahkan kakinya untuk beribadah ke masjid, seperti ada yang bersuara, mengolok-olok dirinya:

“Hai, Fulan, mentang mentang udah pangsiun, kau sekarang rajin sholat ke masjid, ya.

Apa kau lupa dengan dosa dosa yang telah kau perbuat selama ini?

Apa kau merasa Allah Ta’ala akan mengampuni dosa dosamu?”

Hati si Fulan bergidik mendengar suara suara itu. Fulan takut bahwa dosa dosa yang telah diperbuatnya tidak diampuni. Langkah Fulan menuju masjid menjadi berat.

Namun sesaat Fulan ingat dari nasehat ustaz. Banyak-banyak berbuat baik, Insya Allah itu akan menghapus dosa dosa di masa lalu dan dosa dosa di masa datang. Fulan pun kemudian membaca Tasbih. Subhanallah.

Allah Subhana wa Ta’ala, terhindar dari sisi kelemahan. Suci dari ketidakmampuan. Tinggi dari segala sesuatu yang ada.

Fulan berharap Allah Ta’ala mendengar seruannya. Fulan pun kembali melangkah.

Tetapi suara berisik itu datang lagi.

“Hai, Fulan, bukankah kita dulu selalu kompak bersama dalam maksiat.

Apakah kau yakin, kami akan diam saja melihatmu meninggalkan kami. Kami sudah dijinkan Allah Ta’ala untuk mengganggu setiap anak cucu Adam, termasuk kamu.

Ingatlah, wahai Fulan, kami telah banyak membantu karier pekerjaanmu, sehingga kamu sukses. Kami akan selalu menuntut kesetiaanmu. Bahkan mengancammu, kalau kamu tidak mau kembali kepada kami.

Kau pikir, kau dapat menghindar dari godaan kami!”

Bergidik hati Fulan mendengar hal itu.

Tetapi Fulan tetap berharap Allah Ta’ala akan memberi jalan kepadanya, untuk berusaha mendapatkan ridho-Nya. Fulan pun kemudian bertauhid. Alhamdulillah, Alhamdu adalah puja puji hanya untuk kepada Allah Robbul Alamin. Allah Penguasa Alam Semesta.

Fulan pun melanjutkan langkahnya. Fulan bahkan ingin segera sampai ke masjid. Fulan pun berasa terbang bagai burung. Kepak sayap yang satu takut dosa dosanya tidak diampuni Allah Ta’ala, kepak sayap lainnya penuh harap mendapat ridho Allah Ta’ala.

Hatinya berusaha khusyuk mengingat Allah Ta’ala, sambil berjalan, mulutnya komat kamit, membaca Tasbih سبحان الله)”
Tahmid الحمد لله
Tahlil لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ ×٣٣
Takbir الله أكبر

Fulan pun terbang bagai burung

 

oleh: MJK, jurnalis PJMI.

 

 

*mjkr/ pjmi/ wi/ nf/ 240625 

Views: 36

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *