
WARTAIDAMAN.com
Jakarta
Buku Transformasi Birokrasi Keluar dari Jebakan Middle Income Trap ditulis oleh Hery Susanto bersama Ramdansyah diluncurkan di Ruang Candi Pawon Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat pada Kamis (10/7/2025). Acara peluncuran buku yang dilanjutkan dengan diskusi menghadirkan sejumlah narasumber selain penyusun Hery Susanto dan Ramdanyah antara lain Tirta Mursitama selaku Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi Hilirisasi/BKPM, Direktur Utama PT Aneka Tambang Achmad Ardianto, Tim Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Leo Herlambang, Presidium MN KAHMI Sutomo.
Rakornas dan Silaknas Majelis Nasional KAHMI diselenggarakan dihadiri oleh seluruh Majelis Wilayah dan Majelis Daerah se Indonesia di Jakarta. Di sela-sela acara Rakornas dilakukan peluncuran dan diskusi Buku Transformasi Birokrasi Keluar dari Jebakan Middle Income Trap. Buku ini disusun oleh Hery Susanto bersama Ramdansyah. Buku ini diserahkan kepada Wakil Menteri ESMD Yuliot, Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya dan Fuad Bawazier selaku Komisaris Utama MIND IDE.
Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal kenaikan tarif menjadi 32 persen terhadap produk impor asal Indonesia berpotensi melemahkan Indonesia untuk menjadi negara maju. Pembangunan akan stagnan, tetapi itu tidak akan terjadi kalau birokrasi kita memiliki inovasi. Hal itu menjadi kesimpulan diskusi Transformasi Birokrasi Keluar dari Jebakan Middle Income Trap yang disampaikan Ramdansyah selaku penyusun buku dan moderator diskusi. Ramdansyah selaku penyusun dan penerbit buku berharap, “buku ini dapat menjadi pemantik pemikiran cerdas dari kader HMI dan pengurus KAHMI di seluruh Indonesia agar Indonesia tidak stagnan pembangunannya dan terus melangkah menjadi negara maju”
Tirta Nugraha Mursitama selaku Deputi di Kementerian Investasi memberiikan apresiasi terhadap buku “Buku ini patut dibaca agar kita terhindar dari negara yang tidak maju atau stagnan untuk menjadi negara baca” sambut. Ia menyampaikan hal ini dalam peluncuran buku berjudul Transformasi Birokrasi Keluar dari Jebakan Middle Income Trap yang disusun oleh Hery Susanto dan Ramdansyah. Keduanya memegang jabatan sebagai Ketua Bidang (Kabid) di Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI).
Hery Susanto yang menjabat sebagai Kabid Reformasi MN Kahmi juga Pimpinan Ombudsman RI. Sementara itu Ramdansyah menjabat sebagai Kabid Pemilu MN Kahmi juga sebagai pimpinan Rumah Demokrasi. Lembaga Rumah Demokrasi yang dipimpin Ramdansyah ini merupakan lembaga Kajian Pemilu dan Demokrasi sekaligus penerbit buku Transformasi Birokrasi Keluar dari Jebakan Middle Income Trap.
“Buku ini lahir dari seminar nasional yang digelar Majelis Nasional KAHMI. Banyak gagasan, data, dan analisis yang dihimpun, dan dituangkan secara komprehensif dalam buku ini, sebagai sumbangsih pemikiran untuk mendorong transformasi birokrasi agar Indonesia mampu keluar dari jebakan middle income trap,” ujar Hery dalam memantik sesinya.
Melanjutkan paparannya, Hery juga menjelaskan bahwa dalam buku Transformasi Birokrasi Keluar dari Jebakan Middle Income Trap, ia memperkenalkan konsep epta helix. Konsep ini merupakan pengembangan dari pendekatan penta helix yang selama ini dikenal dalam sistem pelayanan publik.
“Di dalam buku ini, metode epta helix yang merupakan pengembangan dari konsep penta helix. Kalau sebelumnya hanya lima unsur yang terlibat, kini saya menambahkan dua elemen penting, sehingga total menjadi tujuh. Tujuh unsur ini adalah pemerintah pusat dan daerah, DPR/DPRD, kelompok bisnis, akademisi, pers, dan masyarakat, dengan Ombudsman RI yang berada di tengah sebagai simpul pengawas pelayanan publik,” jelas Hery.
Achmad Ardianto Dirut PT Aneka Tambang menjawab surat dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal kenaikan tarif menjadi 32 persen “saya pikir pemerintah sudah mengantisipasi. Kita yakin tentu saja kita sebagai masyarakat juga harus menyiapkan diri bahwa kita sebagai bangsa yang kuat. Perusahaan harus menaikkan TKDM nya agar kita secara mandiri mampu memanfaatkan sumber daya Indonesia dan dimanfaatkan oleh Indonesia.”
Hery Susanto selaku penyusun buku menyampaikan bahwa “Indonesia sebagaimana kita ketahui adalah masuk ke dalam negara berkembang, kelas menengah kebawah sulit kalau tidak melakukan konsolidasi dan akan masuk ke dalam middle income trap jebakan kelas menengah”.
*anwi/ wi/ nf/ 110725
Views: 20