Mengaji Membuahkan Ilmu yang dibutuhkan tiap waktu untuk bekal setelah mati

Posted by : wartaidaman 13/07/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Dr.H.M.Suaidi,M.Ag.

 

Pentingnya mengaji sejak dini adalah memberikan dasar pendidikan agama yang kuat pada anak-anak, membentuk akhlak mulia, dan menumbuhkan kecintaan pada Al-Quran. Mengaji sejak dini juga membantu perkembangan kognitif, meningkatkan kemampuan bahasa Arab, dan memperkuat hubungan antara anak dan orang tua.
Berikut adalah beberapa manfaat mengaji sejak dini.
Pembentukan Akhlak dan Karakter:
Mengaji membantu menanamkan nilai-nilai kebaikan seperti kejujuran, kesabaran, dan rasa hormat, serta membentuk karakter anak yang Islami.
Belajar membaca Al-Quran melatih daya ingat, kemampuan bahasa Arab, serta meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berbicara.
Penguatan Keimanan dan Ketaqwaan:

Mengaji sejak dini menumbuhkan kecintaan pada Allah SWT dan Al-Quran, serta membantu anak memahami ajaran agama.

Proses belajar mengaji bersama orang tua dapat memperkuat ikatan emosional dan komunikasi dalam keluarga.
Membentuk Kebiasaan Positif.
Membaca Al-Quran secara teratur sejak usia dini dapat membentuk kebiasaan baik yang akan terbawa hingga dewasa.

Mengaji adalah bagian dari warisan budaya Islam yang perlu dilestarikan, dan mengenalkannya sejak dini merupakan langkah penting.
Dengan mengaji sejak dini, anak-anak akan memiliki bekal yang kuat dalam menjalani kehidupan, baik secara spiritual maupun sosial.

Bila orang tua tidak mampu atau tidak ada waktu untuk mengajar baca tulis al Qur’an. Mengajatkan pentingnya ilmu hal ilmu Iman Tauhid atau Aqidah, Ilmu Islam ,Fiqih dan Ilmu Ikhsan Akhlak dan tasawuf.
Serahkan ke lembaga pendidikan diniyah yang sangag membatu,keterbatasan Pendidikan Agama di Sekolah.
Nabi dihadiri Malaikat jibril saat berada di majlis ;

Berikut ini syarah (penjelasan) hadits Jibril yang menyebutkan tentang tingkatan agama (Islam, Iman, dan Ihsan). Semoga Allah menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma amin.

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ .

Dari Umar radhiyallahu anhu, ia berkata, Suatu hari ketika kami duduk-duduk di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba-tiba datang seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Kemudian dia duduk di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menempelkan kedua lututnya kepada lutut Beliau dan meletakkan kedua telapak tangannya di paha Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, sambil berkata, “Wahai Muhammad, beritahukanlah kepadaku tentang Islam?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Islam adalah kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, kamu mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika kamu mampu,“ kemudian dia berkata, Engkau benar. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi, Beritahukanlah kepadaku tentang Iman? Beliau bersabda, Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, dan kamu beriman kepada qadar yang baik maupun yang buruk.” Dia berkata, Engkau benar.” Kemudian dia berkata lagi, Beritahukanlah kepadaku tentang ihsan.” Beliau menjawab, “Ihsan adalah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak merasa begitu, (ketahuilah) bahwa Dia melihatmu.” Kemudian dia berkata, Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan terjadinya).” Beliau menjawab, “Yang ditanya tidaklah lebih mengetahui dari yang bertanya.” Dia berkata, Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya?“ Beliau menjawab, Jika seorang budak melahirkan tuannya dan jika kamu melihat orang yang sebelumnya tidak beralas kaki dan tidak berpakaian, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunan,” Orang itu pun pergi dan aku berdiam lama, kemudian Beliau bertanya, Tahukah kamu siapa yang bertanya tadi?. Aku menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.Beliau bersabda, “Dia adalah Jibril yang datang kepadamu dengan maksud mengajarkan agamamu.(HR. Muslim)

Muga bermanfaat.

 

 

*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 130725

Views: 59

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *