Usia Senja, Bukan Akhir Segalanya

Posted by : wartaidaman 06/09/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Guru di Pesantren Al-Fatah Bogor, Jawa Barat

 

USIA hanyalah angka. Namun di balik angka, tersimpan berjuta cerita, luka dan bahagia, kehilangan dan harapan.

Memasuki usia 50, 60, bahkan 70 tahun ke atas, banyak orang mulai merasa bahwa hari-hari produktif telah berlalu. Padahal, tak sedikit pula yang justru menemukan makna hidup sesungguhnya pada fase ini.

Allah tak pernah membatasi amal dengan usia. Selama napas masih ada, selama jantung masih berdetak, maka kesempatan untuk berbuat kebaikan masih terbuka lebar. Lihatlah para nabi dan orang saleh terdahulu. Banyak di antara mereka memimpin, berkarya, bahkan berjuang hingga usia lanjut.

Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam misalnya, baru mendapatkan keturunan saat usianya lanjut, hamir 100 tahun. Nabi Nuh ‘Alaihis Salam juga, berdakwah selama 950 tahun.

Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah di usia senja, dan dalam dua tahun pemerintahannya, dunia merasakan keadilan yang menggetarkan sejarah. Panglima Shalahuddin al-Ayyubi membebaskan Palestina dalam uisa 50 tahun lebih.

Jadi, usia senja bukan masa akhir, tapi masa panen. Masa ketika seseorang seharusnya lebih bijak, lebih tenang, dan lebih fokus pada hal yang benar-benar berarti. Masa untuk memperbanyak amal shalih, menata kembali niat, dan meninggalkan jejak terbaik sebelum pulang, untuk panen pahala di kampung akhirat.

Justru semakin bertambah umur, bertambah pula kebaikannya, amal shalihnya, sedekahnya, prestasinya dan segala kebaikannya. Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ketika ditanya oleh seorang sahabat, “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau menjawab: “Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.”(HR. At-Tirmidzi).

Berhenti membandingkan diri dengan masa lalu. Fokuslah pada apa yang bisa dilakukan hari ini. Tak harus besar. Kadang satu tulisan, satu nasihat, satu senyuman kepada cucu, atau satu ajakan ke masjid, itu sudah cukup untuk menjadi pahala yang mengalir tiada henti.

Kini saatnya mengubah mindset: usia senja bukan masa istirahat dari amal, tapi masa penyempurna bekal menuju husnul khatimah. ***

 

 

 

 

 

*alfats/ pjmi/ nf/ 060925

Views: 24

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *