JANGAN PERNAH BERDAMAI DENGAN KECURANGAN, TETAP TEGUH DALAM AKTIVITAS AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR TERHADAP REZIM ZALIM

Posted by : wartaidaman 11/05/2024

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Oleh : Prof.Dr. H. Eggi Sudjana . SH.,M.Si
Ketua TPUA (Tim Pembela Ulama & Aktivis)  

 

ALLAAH Subhanahuwata’ala berfirman dalam Surah Muhammad (47) ayat 35:

فَلَا تَهِنُوْا وَتَدْعُوْٓا اِلَى السَّلْمِۖ وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَۗ وَاللّٰهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَّتِرَكُمْ اَعْمَالَكُمْ

“Maka, janganlah kamu lemah dan mengajak berdamai (saat bertemu dengan musuhmu), padahal kamulah yang paling unggul. Allah besertamu dan tidak akan mengurangi (pahala) amal-amalmu.”

Ayat diatas, jika dikaitkan dengan sikap batin dan konsistensi amal politik pasca Pilpres 2024, maka siapapun yang meyakini Pilpres 2024 adalah Pilpres yang curang, yang kecurangannya bersifat Terstruktur, Sistematis, Masif, Brutal dan Gila (TSMBG), bahkan lakukan Permohonan ke MK dengan Tuduhan Serius ” lebih tinggi nilai nya dari sekedar TSM , yaitu PENGHIANATAN TERHADAP KONSTITUSI ” konsekwensi Logisnya , maka tidak ada pilihan untuk berdamai dengan kekuasaan yang didapat / dimanipulasi curang, apalagi menghormati putusan MK yang melegalkan kecurangan , ucapkan Selamat , mengapresiasi dan terlibat dalam pemerintahan yang diperoleh secara curang. Konsekuensinya, adalah sebagai berikut:

Pertama, bagi Parpol pengusung 01 dan 03 yang berulangkali menyatakan proses Pilpres curang, tidak boleh berkoalisi dengan kekuasaan dan harus mengambil peran oposisi.

Kedua, bagi paslon 01 dan 03 tidak boleh terlibat dalam kementrian atau memiliki andil dalam pemerintahan, dan harus bersifat konsisten menjadi kekuatan penyeimbang non parpol dan non parlemen, bersama kekuatan rakyat.

Ketiga, bagi pendukung dan relawan baik 01 maupun 03, tidak boleh ada sikap melemah, lalu menganggap kecurangan telah selesai seiring dikeluarkannya putusan MK. Semangat perlawanan dan sikap kritis, harus terus dipupuk dan ditumbuhkembangkan , jangan malah kasak -kusuk cari peluang bisa jadi komisaris di berbagai BUMN dan BUMD .

PDIP, PPP, NasDem, PKB & PKS, harus konsisten menjadi kekuatan penyeimbang di Parlemen dengan mengambil sikap sebagai parpol oposisi. Anies, Cak Imin, Ganjar & Mahfud, juga harus konsisten menjadi tokoh penyeimbang kekuasaan non parlemen.

Sayangnya, NasDem dan PKB, telah sibuk berusaha mencari jalan untuk merapat pada kekuasan yang disebutnya curang , bahkan telah menyambut dengan karpet merah . PKS juga terus mencari peluang untuk merapat, kendati Gelora telah menolaknya, saran saya sudikiranya PKS , jaga betul CONFIDENT , COMMITMENT dan CONSISTEN nya terhadap Ajaran Islam ,jangan Goyah dengan penyakit Wahan .

Sejumlah pendukung Anies, juga sudah mulai membangun narasi permisif, dengan membawa wacana maju Pilgub DKJ bahkan tak mengapa jika Anies bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Seolah, sikap culas dalam kecurangan Pilpres boleh dilegitimasi dengan sikap hipokrit (munafik), dengan merapat dan terlibat dalam kekuasaan curang , saran Saya , sudikiranya Saudara Anies Baswedan tegar pimpinlah oposisi arah perubahan yang sudah dinyatakan selama Pilpres 2024 ini .

Ini bukan soal menjaga persatuan, demi masa depan bangsa, atau alasan klise lain, yang disuarakan parpol untuk dijadikan dalih merapat pada kekuasan curang. Tapi, ini adalah sikap politik yang konsisten, yang mengajarkan pada anak cucu Kita dan generasi selanjutnya, bahwa Republik ini tidak boleh dibangun dengan sikap culas dan munafik dan mental curang .

Benar katakan benar, salah katakan salah. Curang katakan curang, jangan katakan curang tapi merapat ke kekuasaan setelah dikalahkan oleh kemenangan curang. Para relawan dan pendukung, tidak boleh mendukung atau sekedar membenarkan sikap parpol dan tokoh yang oportunis, dengan bersikap munafik, merapat kepada kekuasaan yang disebutnya curang.

Sedangkan bagi umat Islam, siapapun yang berkuasa, harus konsisten dengan amalan dakwah, amar Ma’ruf nahi mungkar. Dalam Islam, tidak ada ajaran untuk diam pada kezaliman, apalagi bersikap munafik dengan mendukung dan melegitimasi kecurangan, melakukan koalisi dengan kekuasan curang dan zalim , hal sikap seperti ini di Haramkan dalam Ajaran Islam , lihat Quran Surat At Taubah Ayat 119 ;

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.”
(QS. At-Taubah 9: Ayat 119) jadi Kita yang Beriman kepada ALLAAH SUBHANNAHU WA TA ALA harus bertaqwa dan BERSAMA Orang2 yang BENAR bukan yang berlaku Curang dan Zalim , juga ditekan kan di Ayat 123 nya ;

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَا تِلُوا الَّذِيْنَ يَلُوْنَكُمْ مِّنَ الْكُفَّا رِ وَلْيَجِدُوْا فِيْكُمْ غِلْظَةً ۗ وَا عْلَمُوْاۤ اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

“Wahai orang yang beriman! Perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu, dan hendaklah mereka merasakan sikap tegas darimu, dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang yang bertakwa.”
(QS. At-Taubah 9: Ayat 123) . Oleh karena NYA , perintah dan larangan sudah sangat jelas terang benderang , apa boleh ambil alternatif lain , karena ini urusan politik ? Jawab nya tegas , TIDAK BOLEH , lihat Surat Al Ahzhab ayat 36 ;

وَمَا كَا نَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۤ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًا

“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.”
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 36) . Bahwa Jika Ayat ini di langgar juga , maka itulah sesungguh nya Orang – Orang yang Sesat ! , Salam Juang , BES .

Views: 19

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *