WARTAIDAMAN.com
Kompilasi Oleh KaHa
Era teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam cara kita mengakses dan menyikapi informasi. Salah satu inovasi yang signifikan adalah kehadiran AI seperti ChatGPT, yang mampu menyediakan informasi dan jawaban atas berbagai pertanyaan dalam hitungan detik. Namun, sementara teknologi ini berkembang pesat, masih ada sebagian orang yang berpegang pada pola pikir lama dalam menilai informasi—lebih menitikberatkan pada cara dan siapa yang memberikan informasi daripada substansi informasi itu sendiri. Pola pikir lama ini menjadi kurang relevan di tengah derasnya arus informasi digital.
Beberapa cara untuk menyikapi sumber informasi di era teknologi digital secara bijak:
1.Mengutamakan Substansi Informasi
Pola pikir lama cenderung menilai informasi berdasarkan siapa yang menyampaikannya. Misalnya, informasi yang disampaikan oleh tokoh terkenal atau institusi besar dianggap lebih valid dibandingkan informasi dari sumber yang kurang dikenal. Di era digital, validitas informasi seharusnya tidak hanya ditentukan oleh sumbernya, tetapi juga oleh substansinya. Menganalisis konten informasi, memeriksa fakta, dan membandingkan dengan sumber lain yang kredibel adalah langkah yang lebih relevan dan penting.
2.Menggunakan Teknologi dengan Cerdas..
AI seperti ChatGPT dapat menjadi alat yang sangat berguna jika digunakan dengan bijak. AI ini dirancang untuk memberikan informasi yang akurat berdasarkan data yang telah dilatih. Namun, pengguna juga harus kritis dan tidak menerima semua jawaban AI mentah-mentah. Menggunakan AI sebagai alat bantu untuk penelitian lebih lanjut, mencari referensi tambahan, dan selalu memverifikasi informasi adalah langkah yang penting untuk memastikan akurasi dan relevansi informasi.
3.Literasi Digital
Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi digital dengan efektif. Di era informasi yang serba cepat ini, literasi digital menjadi keterampilan penting. Meningkatkan literasi digital mencakup kemampuan untuk mengenali bias, memahami algoritma yang digunakan oleh mesin pencari dan platform media sosial, serta mengetahui cara kerja AI dan batasannya. Dengan literasi digital yang baik, individu dapat lebih bijaksana dalam menyaring dan menggunakan informasi.
4.Kritisisme dan Skeptisisme Sehat
Sikap kritis dan skeptis terhadap informasi yang diterima adalah kunci untuk menghindari misinformasi dan disinformasi. Meskipun teknologi dan AI menyediakan kemudahan akses informasi, pengguna tetap harus skeptis terhadap informasi yang terdengar terlalu baik untuk menjadi kenyataan atau yang memicu emosi secara berlebihan. Memverifikasi informasi melalui sumber yang berbeda dan memahami konteksnya dapat membantu dalam menilai kebenaran informasi tersebut.
5.Menghargai Etika Informasi
Etika dalam menyebarkan dan menggunakan informasi juga perlu diperhatikan. Ini termasuk menghargai hak cipta, tidak menyebarkan hoaks, dan selalu memberikan kredit kepada sumber informasi yang asli. Di era digital, di mana informasi dapat tersebar luas dalam hitungan detik, tanggung jawab etis menjadi semakin penting.
Kesimpulan :
Menghadapi perubahan dalam cara kita mengakses dan menyikapi informasi adalah tantangan yang harus dihadapi di era teknologi digital. Berpegang pada pola pikir lama yang lebih menitikberatkan pada siapa yang memberi informasi dibanding substansinya menjadi kurang relevan. Dengan mengutamakan substansi informasi, menggunakan teknologi secara bijak, meningkatkan literasi digital, serta memiliki sikap kritis dan etis terhadap informasi, kita dapat lebih adaptif dan cerdas dalam menghadapi arus informasi yang terus berkembang. Teknologi seperti ChatGPT dapat menjadi alat yang sangat berguna jika kita mampu menggunakannya dengan tepat dan bertanggung jawab.