
Foto: Salah satu benda cagar budaya di halaman Kantor Kelurahan Condongcatur dan Ridar Harahap
WARTAIDAMAN.com
Di halaman kantor Kelurahan Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta sampai hari ini kita masih bisa menyaksikan tiga buah benda cagar budaya berupa dua buah batu memuncak sebuah candi.
Sampai sejauh ini belum diketahui secara pasti asal situs bersejarah itu berlatar belakang Agama Hindu.
Diperkirakan di wilayah kelurahan Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta perlu dilakukan penelitian yang melibatkan para benda cagar budaya. Seperti penemuan benda cagar budaya dipadukuhan Pring Wulung yang dikenal dengan Situs Puren.
Pelestarian situs situs cagar budaya menurut Lurah Condongcatur Reno Chandra Sangaji merupakan program pemerintah desa. “Budaya yang berkembang di tengah masyarakat terus kita lestarikan agar tetap lestari” ujar Reno Chandra Sangaji di penghujung akhir Kirab Upacara Bregade Condongcatur yang berlangsung Kamis (27/12) di Pendopo Kromorejan.
“Kita akan tampung semua aspirasi masyarakat termasuk di dalamnya terkait pelestarian situs situs” pungkasnya.
Di wilayah ini juga sampai kini masih dapat kita saksikan bangunan bersejarah terkait erat dengan perjuangan kemerdekaan dan situs budaya peninggalan kraton Jogjakarta berupa sebuah masjid tua namanya Masjid Sultan Agung. Menurut legenda yang berkembang dulu Sultan Agung dengan pasukannya sempat mampir di Babadan Baru dalam perjalanan ke Batavia berperang dengan VOC.
Masjid Sultan Agung di Desa Babadan Baru sebagian bangunannya berusia ratusan tahun. Tiang Soko guru masjid dan bedug besar dan kentongan sisa bangunan Masjid Ad Darojat salah satu masjid patok nagoro yang dibangun Kraton Jogjakarta.
Merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Reno Chandra Sangaji berkat visi dan pemikiran yang inovatif dan kreatif dalam gerak pembangunan di wilayahnya. Predikat Top of The Year 2024 sebagai salah satu desa inovatif di Kabupaten Sleman. (Ridar H.)
Views: 7