
Demam batu akik di Indonesia mulai marak sekitar tahun 2014 dan mencapai puncaknya pada tahun 2015. Setelah itu, tren berburu batu akik mulai meredup.
Pada masa booming, batu akik menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Hal ini ditandai dengan banyaknya orang yang memburu batu akik dan diadakannya berbagai kontes dan pameran batu akik.
Berbagai upaya dilakukan para kolektor berusaha mengangkat kembali kejayaan batu akik Nusantara yang menggelar berbagai lonntes dan pameran
“Berbagai kontes dan pameran bertujuan mengulang kembali kejayaan batu akik sampai sejauh ini belum mampu berbuat banyak,” kata Pak Tatang seorang kolektor asal Jogjakarta
Menurut hemat Pak Tatang batu akik Nusantara dapat kembali bangkit bila ditemukan penemuan jenis batu akik baru.
“Seperti pada saat boom batu akik tahun 2014 penemuan jenis batu baru berlangsung di mana-mana,” kata Pak Tatang kepada PJMI Perwakilan DIY
Jenis apa batu akik Ijo Ohen ini? Batu akik ini dikenal sebagai batu hijau Garut kelas super. Batu ini dinamakan batu Ohen karena yang menemukannya Aki Ohen, seorang petani warga Bungbulang, Garut.
Menanggapi penawaran batu akik hijau yang lebih dikenal dengan nama batu ijo ohen
Tatang menyimpan koleksi serupa batu koleksi Yudi Nugraha Lasminingrat yang sudah ditawar Rp 3 milyar itu.
“Saya punya lima buah batu ijo garut dan jauh lebih besar. Memang batu yang berasal dari Garut yang disebut ijo ohen terbilang langka,” ujar Tatang yang juga kolektor jam tangan lawas.
Batu ini dipilih sebagai souvenir dalam acara memperingati Konferensi Asia Afrika (KAA) ke 60 yang berlangsung di Kota Bandung. (Ridar)
Views: 15