Keinginanan Si Mayit

Posted by : wartaidaman 23/01/2025

 

WARTAIDAMAN.com 

 

 

 

 

Bismillahirrahmannirahim

Assalamualaikum Waramatullahi Wabarakatuh

 

Mayit yang ingin hidup kembali adalah gambaran mendalam tentang penyesalan seorang hamba setelah meninggal dunia. Dalam Islam, diyakini bahwa setelah seseorang wafat, ia akan menyadari nilai setiap detik kehidupannya di dunia, namun kesempatan itu telah berlalu. Penyesalan ini muncul karena ketidakmampuan memperbaiki amal atau menambah kebaikan setelah ajal tiba.

Keinginan Mayit untuk Hidup Kembali
Allah Subhana Wa Taala menyebutkan dalam Al-Qur’an mengenai penyesalan orang yang telah meninggal dan keinginannya untuk dikembalikan ke dunia:

“Hingga apabila datang kematian kepada salah seorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.”
(QS. Al-Mu’minun: 99-100)

Ayat ini menunjukkan bahwa setelah seseorang meninggal, ia akan menyadari pentingnya amal saleh. Keinginannya untuk kembali hidup bukanlah untuk menikmati dunia, melainkan untuk memperbaiki kesalahan yang dulu diabaikan.

Alasan Penyesalan Mayit
Kurangnya Amal Kebaikan
Mayit menyadari bahwa amal yang telah dilakukan di dunia belum cukup untuk menjadi bekal akhiratnya.

Kelalaian terhadap Kewajiban
Banyak orang lalai dalam menjalankan perintah Allah, seperti shalat, zakat, dan berbuat kebaikan kepada sesama.

Tidak Memanfaatkan Waktu dengan Baik
Kehidupan dunia seringkali dihabiskan untuk hal-hal yang sia-sia, sementara kesempatan berbuat baik disia-siakan.

Hikmah bagi yang Masih Hidup
Mengutamakan Amal Saleh
Jadikan setiap waktu sebagai kesempatan untuk memperbanyak amal saleh, seperti shalat, sedekah, dan membantu sesama.

Menghindari Penyesalan
Dengan mengingat kematian, kita dapat lebih sadar untuk menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab kepada Allah.

Melakukan Muhasabah Diri Secara Rutin
Selalu introspeksi diri atas segala perbuatan agar dapat memperbaiki diri sebelum ajal tiba.

Hadis Terkait
Rasulullah SAW bersabda:

“Ketika seseorang meninggal dunia, semua amalnya terputus kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak saleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)

Hadis ini mengingatkan kita bahwa apa yang kita tinggalkan di dunia akan menentukan nasib kita di akhirat. Oleh karena itu, hidup ini harus dimanfaatkan untuk menanam kebaikan sebanyak mungkin.

Pesan
Jadikan penyesalan si mayit sebagai pengingat agar kita tidak menunda kebaikan. Allah telah memberikan kehidupan sebagai ladang amal. Sebelum ajal tiba, manfaatkan waktu untuk berbuat baik dan mendekatkan diri kepada-Nya. Jangan sampai kita menjadi orang yang hanya bisa berkata, “Kembalikan aku ke dunia, ya Allah,” saat semua sudah terlambat.

Wallahualam Bishawab. Semoga kita meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin.

 

 

*mam/ pjmi/ wi/ nf/ 230125

Views: 9

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *