Kembalikan Wasiat Sri Sultan Hamengku Buwono IX Tahta Untuk Rakyat

Posted by : wartaidaman 27/01/2025

 

WARTAIDAMAN.com 

 

 

 

Wacana penutupan Plengkung Gading, bangunan cagar budaya yang berfungsi sebagai gerbang Benteng Keraton Yogyakarta, akhir-akhir ini santer mengemuka. Dua perspektif pun seolah bersinggungan dalam wacana ini, yakni konservasi warisan budaya dan pemanfaatan publik.

Sebagai informasi, Sumbu Filosofi Yogyakarta oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia melalui Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage Committee (WHC) di Riyadh, Arab Saudi, pada 18 September 2023 silam.

Berdasarkan dokumen penetapan WHC 2345.COM 8B. 39., Sumbu Filosofi Yogyakarta telah sah diterima menjadi Warisan Budaya Dunia (World Heritage) dengan tajuk “The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks”

“Kami mendukung saja dengan ditetapkannya  sumbu filosofi Jogjakarta dari badan dunia itu (UNESCO, red)  asal semuanya bermuara untuk kemaslahatan rakyat Jogjakarta” ujar tokoh masyarakat Jogjakarta Syukri Fadholi.

Syukri Fadholi memandang perlu mengingatkan setiap kebijakan yang menyangkut kemaslahatan rakyat Jogjakarta harus berpedoman hubungan horizontal seperti yang digariskan dalam ketentuan Agama Islam.

“Kita harus memiliki pedoman baik hubungan kepada Allah dan hubungan dengan sesama makhluk”, kata Syukri Fadholi.

Hablum minallah dan hablum minannas adalah konsep dalam Islam yang berkaitan dengan hubungan baik manusia dengan Allah SWT dan sesama manusia.

Dan sebagai warga kota Jogjakarta dia memandang perlu kembali menengok kebelakang bagaimana tentang figur Sri Sultan Hamengku Buwono IX setiap kebijakan mementingkan rakyat Jogjakarta di atas kepentingan yang lain yang dituangkan dalam sebuah buku “Tahta Untuk Rakyat”

Dalam menjalani kehidupan, seorang muslim harus memperhatikan hablum minallah, hablum minannas, dan hablum minal ‘alam. Tiga perkara ini bernilai ibadah dan merupakan misi kehidupan manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Maslahat umum atau kepentingan rakyat merupakan hal primer dalam kehidupan negara demokrasi. Para pemimpin yang menjadi penyambung lidah rakyat sepatutnya menyingkirkan kepentingan pribadi maupun segelintir kelompok di atas maslahat seluruh umat. (Ridar)

 

 

Views: 24

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *