Lava Bantal Purba Berbah Langkah Awal Pembentukan Kawasan Geoheritage

Posted by : wartaidaman 06/02/2025

 

WARTAIDAMAN.com 

 

 

Perkenalanku mulai terjalin dengan para pakar geologi Indonesia yang tergabung dalam komunitas Ikatan Ahli Geologi Indonesi (IAGI) dan pakar geologi UPN Veteran Jogjakarta berawal dari laporan tentang kerusakan sebagian sedimen lava bantal purba dampak pembangunan Embung Kalitirto.

Laporan kerusakan salah satu Geoheritage yang diganang ganang dimasa mendatang dapat memberikan kontribusi devisa dari industri pariwisata itu disampaikan Suroso pemerhati lingkungan setempat yang merasa peduli tentang kelestarian Lava bantal purba yang berusia puluhan juta tahun itu pada Ketua Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin Sinaga yang langsung meninjau kelapangan.

Embung Tegaltirto ini berada di dusun Candirejo, desa Tegaltirto, kecamatan Berbah, kabupaten Sleman, di Yogyakarta. Lokasinya sangat dekat dengan obyek wisata yang berada tidak jauh dari embung yakni Wisata Lava Bantal.

Terjadi kerusakan sebagian lava berusia puluhan juta dampak pembangunan saluran Embung Kalitirto segera mendapat tanggapan ketua komisi C DPRD DIY yang langsung mengadakan rapat kilat melaporkan pada Pemda DIY yang merespon menghentikan sementara kegiatan pembangunan Embung proyek Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Pengairan itu.

Selanjutnya Pemda DIY membentuk tim yang melibatkan instansi terkait guna menanggulangi agar kerusakan Lava bantal purba tidak semakin parah tim langsung dipimpin Dr. Ir.C. Prasetyadi M.S.c seorang Pakar Geologi UPN Veteran Jogjakarta.

Menurut penjelasan yang disampaikan Prasetyadi waktu meninjau langsung kerusakan lava bantal purba di Berbah kala itu.Lava yang tercipta jutaan tahun itubletusan gunung Merapi purba. “Lava bantal purba Berbah hasil muntahan gunung Merapi purba kita sebut busur Merapi satu sementara gunung Merapi yang kita lihat sekarang merupakan busur Merapi dua” katanya pada rombongan.

Menurut penjelasan yang disampaikan Prasetyadi waktu meninjau langsung kerusakan lava bantal purba di Berbah kala itu.Lava yang tercipta jutaan tahun itubletusan gunung Merapi purba.

“Lava bantal purba Berbah hasil muntahan gunung Merapi purba kita sebut busur Merapi satu sementara gunung Merapi yang kita lihat sekarang merupakan busur Merapi dua” katanya pada rombongan .

Menurut penjelasan yang disampaikan Prasetyadi waktu meninjau langsung kerusakan lava bantal purba di Berbah kala itu.Lava yang tercipta jutaan tahun itubletusan gunung Merapi purba. “Lava bantal purba Berbah hasil muntahan gunung Merapi purba kita sebut busur Merapi satu sementara gunung Merapi yang kita lihat sekarang merupakan busur Merapi dua” katanya pada rombongan .

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa di Indonesia itu terdapat 4 kelompok busur vulkanik, yakni rantai gunung api yang terbentuk di atas lempeng dan mempunyai posisi seperti bentuk busur ketika dilihat dari atas. “4 kelompok busur itu, yakni busur Sunda, busur Banda, Busur Halmahera, dan busur Sangihe-Selebes

Lava Bantal ini sisa letusan gunung api purba. Yang paling dekat dari lokasi ini adalah gunung api purba Watuadeg. Itu kira-kira 50-20 juta tahun yang lalu. Dahulu banyak gunung api yang berada di sisi selatan, kemudian pindah ke utara karena ada gerakan subduksi atau tubrukan lempeng tektotik,” kata pakar geologi UPN Veteran Jogjakarta Dr.Ur.C.Prasetyadi M.Sc kala itu.

Tim yang dibentuk Pemda DIY langsung mengamankan serpihan serpihan lava berusia puluhan juta tahun tersebut selanjutnya disimpan Museum Geoteknologi UPN Veteran Jogjakarta.

Serpihan lava bantal purba disimpan satu ruangan dengan fosil gajah purba mastodon menjadi salah satu koleksi unggulan yang dipamerkan di Museum Geoteknologi Mineral UPN Veteran Jogja. Fosil gajah purba yang hidup jutaan tahun lalu ini ditemukan di Bumiayu, Kabupaten Brebes.

Mastodon adalah mamalia bergading besar yang termasuk dalam familia Mammutidae dan genus Mammuth. Mastodon muncul pada periode Miosen sekitar 23 juta hingga 2,6 juta tahun yang lalu dan muncul dengan bentuk berbeda pada periode Pleistosen sekitar 2,6 juta hingga 11.700 tahun yang lalu.

Selain fosil mastodon, museum Geoteknologi Mineral UPN Jogja ini menyimpan koleksi bebatuan, hingga bukti-bukti evolusi manusia purba.

Saya merasa mendapatkan kehormatan sebagai seorang jurnalis ikut mendampingi tim pelestarian seluruh kawasan Geoheritage dan Geopark dengan selalu mengikuti peninjauan langsung seluruh kekayaan Geologi Indonesia yang ada diwilayah Jogjakarta.

“kita tidak perlu jauh mencari dan menemukan berbagai jenis batu yang tersebar dibelahan dunia manapun. Semua dapat ditemukan di Bayat. Gumuk pasir Parangtritis serupa hanya ada dua didunia,”ujar Prasetyadi disuatu saat pada rombongan tim. (Ridar).

 

 

Views: 10

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *