
Foto atas: Danau Sembuluh Foto tengah: Galangan Kapal Foto bawah: Meriam Pengantin
WARTAIDAMAN.com
Penulis M Ridar Harahap
Kebesaran nama H Abdulmuis tidak terasa asing bagi warga Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur sebagai pengusaha yang terkenal piawai dalam pembuatan kapal dan perahu berbahan baku kayu ulin.
Danau Sembuluh adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibukota Kecamatan ini berada di Desa Telaga Pulang.
Pembuatan kapal dan perahu yang dipimpin H Abdulmuis tergabung dalam sebuah centra industri yang mendapat pembinaan dari Kantor Dinas Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur melalui proyek BIPIK Departemen Perindustrian RI.
Sebelum dibangun jalan raya menjangkau desa di tepian Danau Sembuluh itu harus ditempuh selama satu hari, dewasa ini hanya satu jam kita sudah dapat menjangkau desa tersebut.
Dengan luas sekitar 7.832 hektar, Danau Sembuluh punya pemandangan alam yang masih natural banget.
Kedatangan warga dari suku Bugis Makassar menurut cerita dari mulut ke mulut sudah berlangsung ratusan tahun lalu terkait pecahnya perang yang dipimpin Sultan Hasanuddin dari Gowa melawan VOC abad ke 17.
Perang Makassar yang terjadi kurang lebih empat tahun, mulai tahun tahun 1666-1669, merupakan bentuk perlawanan masyarakat Makassar dalam menghadapi VOC Belanda.
Perang antara Kerajaan Gowa yang dipimpin Sultan Hasanuddin dengan VOC Belanda tercatat sebagai perang terbesar dan terberat yang pernah dihadapi VOC Belanda di Asia Tenggara pada abad ke-17.
Keahlian warga Desa Sembuluh membuat kapal kayu termasuk kapal pinisi terkait leluhur mereka yang meninggalkan kampung halamannya di Sulawesi usai kalah berperang melawan VOC.
Beberapa peralatan perang bala tentara Sultan Hasanuddin sampai saat ini dapat kita saksikan dua meriam berukuran cukup besar dinamakan Meriam Pengantin yang selama bulan Ramadhan meriam besar itu akan dibunyikan dengan suara keras sebagai pertanda saatnya berbuka puasa.
Danau Sembuluh memiliki panorama alam nan mempesona selain Desa Sembuluh I , Desa Sembuluh II dan Desa Terawan sebuah desa yang masih mempertahankan bangunan etnik suku Dayak namanya Desa Bangkal.
Desa Bangkal berdiri lebih dari 200 tahun mayoritas penduduknya beretnis beberapa puak Suku Dayak.
Views: 9