Manuskrip Al Qur’an Kuno Masjid Sultan Agung Masih Utuh

Posted by : wartaidaman 04/03/2025
 

WARTAIDAMAN.com 

 

 

Ditemukan Al Qur’an kuno yang diperkirakan usianya melebihi usia Masjid Sultan Agung Babadan Baru Jogjakarta.Manuskrip Al Qur’an itu secara tidak sengaja tersusun disebuah almari alumanium yang terdapat diruangan Masjid yang punya sejarah perang kemerdekaan di Jogjakarta.

Masjid Sultan Agung Babadan Baru merupakan masjid yang dibangun pada tahun 1942, sebagai perpindahan dari Masjid Pathok Negoro Babadan. Sehingga sampai sekarang masih ada yang menyebut Masjid Sultan Agung Babadan Baru dengan sebutan Masjid Pathok Negoro. Masjid tersebut telah mengalami 4 kali renovasi, yakni pada tahun 1978, 1990, 2006 dan 2007

“Saya pernah melihat langsung keberadaan manuskrip Al Qur’an kuno itu . Kami dapat mengkategorikan usianya sudah lama itu terlihat semua manuskrip ditulis tangan” kata pemerhati budaya Islam M Zaki Riyanto kepada PJMI Perwakilan DIY hari Senin malam (3/3/2025).

Menurut Zaki Riyanto alumnus Universitas Gajahmada (UGM) fakultas Matematika itu  Al Qur’an kuno yang masih tersimpan di Masjid Sultan Agung Babadan Baru itu diperkirakan dulunya salah satu Kitab suci Al Qur’an milik Masjid Ad Darojat di Kampung Babadan Lama Gedong Kuning Banguntapan Bantul dan tertinggal seiring dikembalikannya seluruh bangunan Masjid Ad Darojat usai Jepang menyerah melawan Pasukan Sekutu tahun 1942.

“Al Qur’an itu pernah saya baca secara tidak sengaja sewaktu saya ikut shalat berjamaah bulan Agustus lalu,” kata sarjana matematika jebolan UGM Yogyakarta yang sehari hari berprofesi sebagai pengajar itu.

Dan dia sudah memberi tahun para pakar Manuskrip dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang dalam waktu dekat ini akan meneliti tentang usia dan dari bahan apa manuskrip Al Quran itu dibuat.

Untuk mengetahui keberadaan manuskrip Al Quran itu PJMI lalu dengan terlebih dahulu memohon izin pengurus Masjid Sultan Agung mencari keberadaan Al Qur’an kuno yang tersimpan dalam sebuah almari alumanium usai shalat tarawih berjamaah.

PJMI Perwakilan DIY mencoba membuka lembaran lembaran Al Qur’an itu sangat hati hati dan ditengah lembaran Al Qur’an itu menemukan secarik kertas sepertinya dulu milik  salah seorang murid yang pernah menuntut ilmu diponfok pesantrenilik Yayasan Sultan Agung.

Selembar kertas yang sudah usang dimakan usia tertera nama M Usman kelas dua pendidikan sejarah tettera ada sepuluh jawaban yang benar sepertinya pemilik kertas jawaban itu beroleh nilai dari gurunya dengan nilai sepuluh itu terlihat  beberapa tulisan seputar perkembangan agama Islam di Spanyol. (RIDAR).

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *