Hari Anti Islamofhobia Terkait Erat Dengan Filosofi Kerajaan Mataram

Posted by : wartaidaman 10/03/2025
 
WARTAIDAMAN.com

 

 

Memayu hayuning pribadi, memayu hayuning kulawarga, memayu hayuning sesama, memayu hayuning bawana.” Berbuatlah baik bagi diri sendiri, keluarga, sesama manusia, makhluk hidup, dan seluruh dunia.

Hari anti Islamophobia dimaksudkan untuk lebih menyebarkan Syi’ar mulia bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan Lil ‘Alamiin

Islam agama universal, yang berfikir dan mengajarkan untuk keselamat dan kerahmatan bumi dan seisinya.

Mensejahterakan seluruh umat manusia.

“Tak jauh beda dengan konsep dan filosofi dari Kraton Yogyakarta yaitu Hamemayu Hayuning Bawono.

Menjaga harmoni dan keseimbangan alam beserta mahluk nya dalam kehidupan keseharian kita.

Misi itulah yang perlu ditekankan dalam peringatan anti Islamophobia”kata Tazbir Abdullah salah seorang tokoh pemerhati budaya dan dunia Islam Jogja.

“Islamophobia hanyalah sebatas sikap perasangka ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan ummat Islam yang seharusnya pandangan seperti itu tidak perlu”tandasnya.

Menurut pendapat Tazbir Abdulsh islamophobia sudah lama terjadi di Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam

Islamophobia disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang Islam dan iman

Masih membekas dalam ingatan kalangan civitas akademika di Jogjakarta bagaimana sikap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang mengilhami tanggal 15 Maret sebagai hari internasional melawan islamophobia.

“Dinegara negara barat hari anti Islamofhobia itu sudah lama kami dengar yang mendapat dukungan’ masyarakatnya dan pemimpin negara itu sendiri ” kata Fais Nasrullah alumnus civitas akademika IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

 

 

Kita masih ingat bagaimana 24 tahun yang lalu  tepatnya 11 September 2001, terjadi peristiwa kelam yang dikenal sebagai serangan 9/11 dengan lebih dari 3.000 korban jiwa.

Pesawat yang dibajak kelompok teroris menabrak menara kembar World Trade Center (WTC), New York, dan Pentagon di Virginia, Amerika Serikat (AS).

“Sebagai generasi muda Islam merasa yakin pemerintah akan memberikan dukungan sepenuhnya peringatan hari anti Islamofhobia setiap lima belas Maret akan masuk dalam kalender hari libur nasional”kata Sarjana pendidikan sejarah IAIN Sunan Kalijaga yang juga Ustadz muda itu. (Ridar)

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *