Kenikmatan Dunia, Tidak Siap Hadapi Ujian

Posted by : wartaidaman 12/03/2025 Tags : kenikmatan dunia , misteri hidup , ujian dunia

Bismillahirrahmannirahim

Assalamualaikum Waramatullahi Wabarakatuh

Kenikmatan Dunia

Saudaraku,
Seringkali karena terbiasa dengan kenikmatan dunia membuat kita tidak siap menghadapi berbagai ujian dan kesabaran pun menjadi pendek. Padahal tidak boleh berkhayal bisa masuk surga sementara kita ingin selalu menikmati dunia. Allah Azza wa Jalla berfirman,

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam-macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”

(QS. Al Baqarah: 214)

Saudaraku,
Kehidupan berjalan seperti rotasi bumi mengitari matahari, berpindah tempat, mengikuti gerakan siang dan malam, mengalami pasang surut. Semua mengalami perubahan, meskipun perubahan tidak selalu menguntungkan, tapi inilah lakon yang harus dijalani. Segala sesuatu ada masanya. Semua yang bermula pasti ada masanya akan berakhir. Ada masa lahir ada masa akan meninggal, ada pertemuan ada pula perpisahan…

Kita tidak bisa mengetahui semua jawaban dan misteri hidup. Pencarian yang tiada akhir untuk suatu jawaban yang tidak bisa kita rasakan dengan kebutuhan fisik dan emosi. Kita semua akan mengalami yang namanya masa transisi. Ada masa untuk menangis, tapi ada juga masa untuk menikmati peristiwa senyum menggembirakan. Ada masa untuk perang, ada masa untuk damai. Ada masa untuk mencari, ada masa untuk membiarkan kehilangan. Ada masa untuk menyimpan, ada masa untuk membuang. Ada masa sakit dan ada masa penyembuhan, ada masa untuk merombak dan ada masa untuk membangun. Masa tersebut semuanya berasal dari kedaulatan Allah Azza wa Jalla…

Saudaraku,
Kita memang tidak pernah menuntut untuk dilahirkan, kita pun tidak meminta berakhir pada kematian. Kita semua mengalami proses perubahan, dari anak menjadi remaja, dewasa lalu tua. Kita seperti melakoni suatu peranan penting dalam hidup. Setiap peran tentu memiliki tugas dan membuahkan pembelajaran…

Ketika masa berpindah menjadi seorang pemimpin, tentu tidak harus berlaku semena-mena terhadap bawahan. Menjadi seorang pemimpin harus peka pada perubahan, bak seorang ksatria tentu saja berada di barisan paling depan ketika masalah menghadang, bukan malah bawahan dikorbankan dan dikambinghitamkan. Menjadi bawahan, tidak harus menjadi pembisik ulung di telinga pimpinan, lalu sengaja menjadikan diri seperti kompor gas dan kipas angin, yang akan siap membakar menghancurkan…

Saudaraku,
Makin bertambah usia, menjadikan kita manusia yang mampu menempatkan diri dalam posisi yang semestinya. Tak perlu merasa hebat sendirian, tak perlu takut ketika ditinggalkan, tak harus putus asa saat gagal, tak harus lupa di tengah keberhasilan. Akan ada masa kita berada di posisi tertekan. Menjadi suruhan, menjadi orang yang tak dihargai akan setiap pekerjaan yang kita lakukan. Selama proses kehidupan berjalan, kita akan merasakan memilih dan menerima. Ada saat di mana kita dihadapkan pada keputusan yang sulit, ada masanya kita tidak bisa memilih. Ada waktu ketika kita butuh memeluk orang lain untuk menunjukkan dukungan kita. Tapi ada waktu ketika harus menolak memeluk mereka, karena dukungan kita akan disalah-gunakan…

Pergumulan batin menjalani dari satu masa ke masa berikutnya, tentu tidaklah mudah, memerlukan kesabaran dan keteguhan…

Hidup ibarat tangga yang terus naik. Dan setiap tangga yang kita naiki adalah sebuah ilmu, pengalaman, umur dan kedewasaan yang akan terus bertambah seiring perjalanan waktu. Dan pada saatnya nanti, cepat atau lambat tangga yang kita naiki akan rapuh, seakan tidak kuat lagi menopang beban kita, hingga akhirnya jatuh ke bawah. Hidup hanya sementara, persiapkan diri kita sebaik-baiknya. Karena kita tidak pernah tahu kapan dan di mana kita akan jatuh ke bawah…

Bersabar di kala sulit, berbagi ketika ada, akan terasa indah karena saling melengkapi. Karena itu, jangan terlalu sedih ketika semuanya pergi, hilang dan terjatuh. Semua akan kita sikapi dengan sabar dan syukur pada masanya…

Saudaraku,
Sesungguhnya berbagai ujian dari Allah Azza wa Jalla yang membuat kita semakin lebih dekat dan cinta dengan-Nya itu jauh lebih baik daripada nikmat yang membuat kita lalai dari-Nya…

Saudaraku,
Salamah bin Dinar rahimahullah berkata,

‏شيئان إذا عمِلت بهما أصَبْت بهما خير الدنيا والآخرة:
تعمل ما تكره إذا أحبَّه اللَّه، وتترك ما تحب إذا كرهه اللَّه.

“Ada dua perkara yang jika engkau lakukan maka engkau akan meraih kebaikan dunia dan akhirat; engkau melakukan apa yang tidak engkau sukai jika Allah Azza wa Jalla mencintainya, dan engkau tinggalkan apa yang engkau sukai jika Allah Azza wa Jalla membencinya.”

(Al Ma’-rifah wat Tarikh, jilid 1 hlm. 381)

Saudaraku,
Teruslah beramal karena Allah Azza wa Jalla, agar peluh kita tak sia-sia. Agar lelah kita menjadi _lillah_ (karena Allah). Jangan kita hentikan amal kita karena berlinang air mata kecewa yang menghadang jalan kita. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tak pernah luput hitungan-Nya. Ia akan senatiasa meninggikan setiap hamba-Nya yang senantiasa berihtiar hingga jatuh bangun menyempurnakan pengabdian pada-Nya…

Saudaraku,
Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili mengatakan,

ظَنُّ الْمَرْءِ مِيْزَانُ عَقْلِهِ, وَفِعْلُهُ أَصْدَقُ شَاهِدٍ عَلَى أَهْلِهِ

“Prasangka seseorang adalah neraca akalnya dan perbuatannya adalah saksi paling jujur atas dirinya.”

Wallahualam Bishawab

Insya Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah berihtiar menyempurnakan pengabdian kepada Allah Azza wa Jalla untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabbal Alaamiin.

 

 

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Ayoo...Bantu Bangun Kembali Masjid Palestina
Rp.10.000 Insyaa ALLAH cukup, mau lebih bagus, mau rutin lebih bagus

untuk berdonasi aman, klik link di bawah ini
https://lazisdmi.com/campaign/bantu-bangun-kembali-masjid-palestina?ref=1hhm4

 

BACA JUGA :

LAZIS DMI Luncurkan Gerakan Nasional “Infaq 10rb untuk Bangun Kembali 100 Masjid di Gaza” Ajakan untuk Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid di Bulan Ramadhan

 

 

 

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *