Bismillahirrahmannirahim
Assalamualaikum Waramatullahi Wabarakatuh
Belajar Ikhlas dari Seorang Petani Miskin
Suatu hari, ada seorang petani miskin yang menemukan sekantong emas di ladangnya. Dia sangat terkejut dan langsung berpikir, “Ini pasti milik seseorang yang kehilangan. Aku tidak boleh mengambilnya.”
Tanpa ragu, petani itu mencari siapa pemiliknya. Akhirnya, dia menemukan seorang saudagar kaya yang mengaku kehilangan kantong emas tersebut. Bukannya berterima kasih, saudagar itu malah menuduh si petani sudah mengambil sebagian emasnya!
Petani itu hanya tersenyum dan berkata, “Jika kau mengira aku mencuri, lebih baik aku tidak mengambil upah atas penemuanku ini. Aku hanya ingin mengembalikan yang bukan hakku.”
Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu merasa iba. Mereka tahu petani itu miskin, tapi hatinya begitu mulia. Akhirnya, seorang hakim yang bijaksana memutuskan: jika saudagar itu tidak bisa membuktikan berapa jumlah emasnya, maka emas tersebut bukan miliknya. Hakim pun menyerahkan emas itu kepada petani karena kejujurannya.
Kisah ini mengajarkan kita tentang ikhlas dan kejujuran. Kadang, kebaikan yang kita lakukan tidak langsung dihargai, bahkan bisa dicurigai. Tapi Allah selalu melihat niat kita. Kalau kita tulus, pasti ada balasan yang lebih baik. Jadi, kalau suatu hari kamu merasa tidak dihargai saat berbuat baik, ingatlah kisah petani ini. Jangan berhenti berbuat baik hanya karena orang lain tidak melihatnya. Allah pasti membalasnya dengan cara yang tak terduga!
Semoga Allah Subhana Wa Taala memberikan kebaikan dunia akhirat untuk kita semua yang ikut menyebarluaskan ilmu ini.
Wallahualam Bishawab. Insya Allah selalu meridhoi langkah kita. Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin.
