Masjid Tua 538 Tahun Dibangun Panembahan Bodho Murid Sunan Kalijaga

Posted by : wartaidaman 17/03/2025
 
 

WARTAIDAMAN.com

 

 

Jamaah Masjid Sultan Agung Babadan Baru Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta. Mengambil moment bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah tahun berziarah ke makam Waliyullah Panembahan Bodho di Kabupaten Bantul Jogjakarta yang dikenal membangun sebuah Masjid berusia hampir 538 tahun itu.

Sejumlah masjid di wilayah Bantul, Yogyakarta memiliki sejarah yang menarik dan berusia ratusan tahun. Salah satunya Masjid Sabilurrosya’ad di Dusun Kauman, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Bantul.

Masjid ini sejak dulu lebih dikenal dengan nama Masjid Kauman Wijirejo, sebuah masjid peninggalan Panembahan Bodho atau Raden Trenggono, cicit dari Raja Brawijaya V raja Mapahit. Selain usia masjid yang sudah tua, di komplek masjid itu kita bisa menemukan jam matahari sebagai penentu waktu salat

Panembahan Bodho sendiri merupakan tokoh yang mendirikan dan membangun masjid tersebut. Ia merupakan ulama besar yang diyakini sebagai Waliyulloh (kekasih Allah, red). Dia diyakini pembawa ajaran Islam pertama di Bantul,” terangnya. Panembahan Bodho pada masa kecilnya mempunyai nama Raden Trenggana

Makam Sewu atau jamak dikenal dengan Makam Panembahan Bodho adalah sebuah makam kuno yang menjadi sebuah obyek wisata religi. Lokasinya ada di Dusun Ngeblak, Wijirejo, Pandak, Bantul, perbatasan antara Kecamatan Pajangan dan Pandak. Makam ini tenar terutama di kalangan umat muslim. Itu tak lepas dari sejarah tokoh utama di makam ini yang disebut sebagai penyebar Islam di Bantul pada masa silam

Menurut keterangan Irawan (50) selaku juru kunci dinamakan komplek pemakaman Sewu karena luasnya wilayah pemakaman ini.

“Belum ada yang sanggup menghitung jumlahnya. Dengan luas empat hektar wilayah ini penuh dengan makam” kata juru kunci Irawan hari Minggu malam (17/3/2025).

Selain itu menurut Irawan yang dimakamkan di Pemakaman Sewu berasal dari berbagai kalangan dan dari luar Jogjakarta. “Yang dimakamkan disini ada yang dari solo termasuk Samarinda dan terakhir kemarin baru saja dari keluarga dekat presiden Habibi dari Sulawesi” ujarnya.

Tempat peristirahatan Panembahan Bodho yang berada di Makam Sewu (Bantul) kini jadi destinasi wisata religi. Panembahan Bodho merupakan penyebar agama Islam yang berasal dari Demak. Nama ‘bodho’ sendiri disematkan oleh Sunan Kalijaga yang berarti bodoh.

Raden Trenggono, itulah nama asli Panembahan Bodho menurut Irawan. Sekilas, nama ini mirip dengan nama Raja Demak ketiga yakni Sultan Trenggono. Namun, Trenggono satu ini adalah keturunan keempat dari Brawijaya V. Berturut-turut, Brawijaya V beranak Raden Aryo Damar, lalu Raden Kusen (beberapa literatur menuliskannya sebagai Raden Husen dan merupakan Adipati Terung I), lalu Adipati Terung II. Nama terakhir inilah ayah Trenggono. (Ridar)

 

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Ayoo...Bantu Bangun Kembali Masjid Palestina
Rp.10.000 Insyaa ALLAH cukup, mau lebih bagus, mau rutin lebih bagus

untuk berdonasi aman, klik link di bawah ini
https://lazisdmi.com/campaign/bantu-bangun-kembali-masjid-palestina?ref=1hhm4

 

BACA JUGA :

LAZIS DMI Luncurkan Gerakan Nasional “Infaq 10rb untuk Bangun Kembali 100 Masjid di Gaza” Ajakan untuk Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid di Bulan Ramadhan

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *