
WARTAIDAMAN.com
Jakarta
Terbitnya Undang-undang Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Pemerintahan Daerah Khusus Jakarta (DKJ), dengan penegasan antara lain Jakarta berkedudukan sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global.karena Jakarta dan Betawi seperti dua sisi mata uang, maka perlu juga mendorong Betawi sebagai budaya global atau globalisasi Betawi. Globalisasi budaya (Betawi) adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai-nilai budaya (Kebetawian) ke seluruh dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial. Proses ini ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang dibantu oleh teknologi media, media budaya masyarakat, dan perjalanan luar negeri. Betawi dapat menjadi budaya global karena beberapa faktor antara lain ; pertama, letak strategis Betawi yang berada di lintasan perdagangan internasional sejak masa lalu, hal ini menjadikan Betawi sebagai etnik yang kaya dengan sentuhan budaya nusantara dan budaya dunia sejak berabad silam. Kedua, hasil perpaduan budaya yang khas selama berabad lamanya telah menghasilkan gen suku yang unik dan memiliki keunggulan peradaban dan budaya. Ketiga, geo politik dan ekonomi nasional. Jakarta sebagai Ibukota negara telah memiliki perjalanan panjang meski sempat beberapa kali pemindahan ibukota negara namun magnet jakarta tetap menjadi daya tarik tersendiri hingga saat ini. Pemidahan ibukota negara ke Kalimantan Timur yakni Ibukota Nusantara (IKN) belum mampu menggeser magnet dan pesona Jakarta. Dengan demikian Jakarta tetap menjadi sentra politik, ekonomi dan peradaban bangsa. Gagasan menjadikan budaya betawi sebagai budaya global memang bukan perkara mudah dan sederhana namun harus kita mulai. Kalau kata orang Betawi ;”Kalo bukan kite siape lagi, kalao bukan sekarang kapan lagi?”. Maka tulisan ini menjadi ikhtiar mendorong Budaya betawi sebagai budaya global, dengan beberapa alasan tentunya, antara lain ; pertama, sebagaimana budaya lain di dunia, Betawipun memiliki Kearifan lokal (local widom) yang menyertainya dan menjadi ciri khas, seperti nilai kesetaraan (egaliter), keterbukaan (Betawi memiliki stratifikasi sosial yang terbuka), humoris, demokratis serta penganut religius yang inklusive. Nilai-nilai kearifan ini sangat sesuai dengan standar pergaulan dan interaksi sosial internasional sehingga sangat mungkin ditrima oleh masyarakat dunia (global).Kedua , Bahasa, bahasa Betawi meski bukan bahasa resmi negara dan belum menjadi bahasa nasional, namun perlu dicermati bahwa bahasa Betawi lahir dan berkembang dari hasil perpaduan bahasa yang ada di Asia, Eropa dan Timur Tengah (Arab). Misalnya kalimat yang digunakan orang Betawi ketika menganggap lawan bicara tidak setara, Ia akan katakan “Ente Ane reken seceng” artinya (Anda Saya hitung seribu). Dari Kalimat tersebut terlihat kata-kata yang diadopsi dari Arab (Ana dan ente/anta), Belanda (reken) dan Tionghoa (seceng). Dan banyak contoh lainnya, dalam ulasan singkat ini saya hanya memuat satu dua contoh saja. Kedua, Kuliner, makanan khas Betawi pun memiliki keunikan tersendiri, kuliner apa yang saat ini mendunia, sebenarnya dapat kita jumpai juga pada kuliner betawi, misalnya; kue donut merupakan modifikasi dari kue cincin, pizza merupakan turunan dari kerak telor, salad merupakan bentuk lain dari gado-gado dan keredok, bir sebagai minuman penghangat di betawi ada bir pletok yang bukan hanya hangat tetapi halal dan masih banyak contoh lainnya. Ketiga, atraksi budaya dan budaya material lainnya. Atraksi seni budaya betawi memiliki keragaman yang sangat kaya dengan sentuhan nusantara dan dunia. Misalnya tarian betawi sangat kental dengan sentuhan tiongoa, seni musik ada sentuhan eropa (seperti kerocong tugu), sentuhan Arab seperti rebana dan ragam.budaya lainnya.
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 290525
Views: 10