
Bajak laut di Indonesia zaman dahulu telah ada, dikenal sebagai lanun atau perompak. Mereka hadir di perairan Nusantara.
Kehadiran mereka tidak hanya menjadi ancaman bagi pelayaran dan perdagangan, tetapi juga pernah menjadi bagian dari kekuatan maritim kerajaan-kerajaan yang ada sejak zaman Sriwijaya.
Meskipun bajak laut seringkali digambarkan sebagai sosok yang menakutkan, sejarah mereka mencerminkan kompleksitas interaksi antara kekuatan maritim, perdagangan, dan politik di Nusantara pada masa lalu.
Keberadaan bajak laut di Nusantara dapat ditelusuri hingga abad ke-5, dengan catatan dari Fa-Hsien yang menyebutkan banyaknya bajak laut di lautan Asia Tenggara.
Pada masa Kerajaan Sriwijaya, bajak laut bahkan dijadikan sebagai garda depan untuk mengawasi jalur pelayaran strategis seperti Selat Malaka.
Namun, setelah keruntuhan Sriwijaya, bajak laut mulai beroperasi secara mandiri dan semakin merajalela, menjadikan Selat Malaka dan perairan lainnya rawan.
Sejak masa kolonial hingga sekarang, berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas bajak laut, termasuk oleh pemerintah kolonial Belanda dan aparat keamanan Indonesia.
Gerombolan bajak laut yang terkenal dan paling ditakuti di perairan Samudra Hindia hingga Selat Malaka adalah ‘Naga Hitam’. Chen Zuyi sebagai pemimpinnya dari kelompoknya, yang dikenal sebagai “Naga Hitam,” sangat ditakuti di perairan tersebut. Mereka sering menyerang kapal dagang dan kota-kota pesisir.
Muhammad Muhibbudin dalam bukunya ”Laksamana Cheng Ho” (2020), menuliskan jika saat itu perompak Chen Zhuyi ini sangat kuat. Pelaut Palembang dan daerah Sumatera dibuat resah oleh perompak ini.
Kehadiran Chen Zuyi di Palembang juga terkait dengan kondisi politik Sriwijaya yang meredup. Ia memerintah kota Palembang, dan menyerbu Selat Malaka untuk menguasai perkapalan dan menekan para pedagang asing dan penduduk asli selama beberapa tahun.
Akhirnya Kaisar Yongle yang ada di China memerintahkan kepada Laksamana Ceng Ho untuk melakukan ekpedisi pelayaran. Laksamana Cheng Ho bersama 27.000 tentaranya melakukan ekspedisi ke Samudra Hindia yang dimulai pada 1405 hingga 1433.
Pada tahun 1407, Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok berhasil menumpas mereka dalam sebuah ekspedisi besar yang melibatkan ribuan tentara. []
*riha/ wi/ nf/ 150825
Views: 53