
Gambar bawah kiri: Tugu Kodam XI Tambun Bungai Gambar bawah kanan: Saya Ridar Harahap dan Bapak Nurcahyo
WARTAIDAMAN.com
Darmo Sugondo sendiri memulai karir militer pertama di Heiho tahun 1943, sebuah institusi militer pasukan cadangan bentukan Jepang. Tak berselang lama, ia kemudian pindah menjadi pasukan Pembela Tanah Air (Peta). Dua institusi itu sama-sama bentukan pemerintah Jepang.
Namum setelah Jepang mengalami kekalahan dengan pihak sekutu, Negeri Matahari Terbit itu akhirnya menarik pasukannya kembali ke negaranya. Bersamaan dengan hal itu, Jepang juga melakukan penarikan semua senjata yang dimiliki oleh Peta. Bahkan markas Peta di Buduran, Sidoarjo, tempat Darmo Sugondo bertugas tidak lepas dari aksi penglucutan senjata oleh Jepang.
Darmo Sugondo berhasil menjabat beberapa pos strategis di tubuh militer TNI. Antara lain, Komandan Kodam Tambun Bungah, Kalimantan Tengah. Lalu saat beberapa bulan menjabat, Darmo Sugondo lalu menghembuskan nafas terakhir pada tahun 1958 dan dikuburkan di Makam Pahlawan di Kalibata Jakarta.
Sang pejuang kemerdekaan itu kini sudah tidada. Tugasnya memang sudah purna, namun nama dan perjuangannya tetap abadi dan bisa dirasakan anak cucu. Karena jasanya juga, nama Darmo Sugondo juga diberi nama jalan di beberapa kota dan kabupaten. Antara lain, jalan di Gresik, Mojokerto dan Sumatra Selatan dan di Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah.
Cerita kepahlawanan Darmo Sugondo disampaikan Rio Willy seorang Guru Sejarah di SMANU Gresik. Bahkan dirinya sempat meneliti secara ilmiah yang dituangkan dalam skripisnya berjudul “Kepahlawanan Darmo Sugondo Dalam Mempertahankan Kedaulatan Indonesia Tahun 1945 -1958” tahun 2017.
Komando Daerah Militer XI/ Tambun Bungai merupakan Komando kewilayahan pertahanan militer yang meliputi provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Saat ini bekas Markas Kodam XI/ Tambun Bungai dialihfungsikan menjadi Markas Korem 102/ Panju Panjung di Palangkaraya.
Saat ini bekas Markas Kodam XI/Tambun Bungai dialihfungsikan menjadi Markas Korem 102/Panju Panjung di Palangkaraya.
Rencana Pembentukan kembali komando daerah militer XXI/ Tambun Bungai (Kodam XXI/ Tambun Bungai) akan berpusat di kota Palangkaraya ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.
“Saya sewaktu kecil dulu sempat tinggal di kota Sampit karena almarhum ayah saya Letkol Subagyo menduduki jabatan penting di Kodam Tambun Bungai. Tak lama ikut berjuang dan terjun dalam kancah Trikora dan wafat tahun 1996” kata Nurcahyo.
Menurut Nurcahyo pada saat itu Kodam XI Tambun Bungai dipimpin Panglima Kolonel Darmo Sugondo.
Tambun Bungai (atau Tambun dan Bungai) adalah tokoh pahlawan perang dalam kerajaan purba suku Dayak Ngaju, yaitu Kerajaan Tanjung Pematang Sawang, dimana Tambun ber-etnis Dayak Ot Danum dan merupakan anak dari Tamanggung Serupoi, sedangkan Bungai merupakan adik kandung Nyai Undang dan anak dari Tamanggung Sempung. (Ridar/*)
Views: 16