
WARTAIDAMAN.com
Situs cagar budaya Kliripan di Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap yang sebelumnya diinformasikan terdampak pembangunan Tol Jogja-YIA kini tak jadi dipindahkan.
Sebabnya setelah ditinjau situs yang dulunya bekas tambang mangan pada 1940-an tidak terlewati proyek strategis nasional.
Menurut keterangan yang disampaikan Bhekti Murdayanto Lurah Hargorejo Kapenewon Kokap Kabupaten Kulon Progo kedua cagar budaya yang terdampak Tol Jogja-YIA itu masing-masing adalah sumur yang dulunya untuk pencucian bekas tambang mangan. Sementara satu cagar budaya lainnya adalah jalur dan jembatan lori untuk angkutan tambang.
“Tambang Mangan Kliripan” sudah terkenal dan masuk ke dalam buku-buku pelajaran di sekolah dasar dan menengah, Penambangan mangan telah dilakukan sejak zaman Belanda sampai setelah kemerdekaan”kata Lurah Hargorejo. Sampai saat ini bukti-bukti peninggalan sistem penambangan antara lain terowongan, bekas tempat penimbunan dan pencucian Mangan, beberapa tapak jaringan lori dan sebuah bangunan kereta api masih dapat disaksikan sampai saat ini.
Sejumlah situs itu antara lain di Kabupaten Kulonprogo ada Puncak Tebing Kaldera Purba Suroloyo, Perbukitan Widosari, Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang, Goa Kiskendo, dan Mangan Kliripan- Karangsari.
Sedangkan di Kabupaten Sleman terdapat Kompleks Perbukitan Instrusi Godean, Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo- Plawangan Pakem, Aliran Piroklastik Bakalan, Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo, Rayapan Tanah Ngelepen, Lava Bantal Berbah, dan Batu Gamping Eosen.
Adapun di Kabupaten Bantul situs yang lolos menjadi geoheritage adalah Sesar Opak Bukit Mengger, Lava Purba Mangunan, dan Gumuk Pasir Parangtritis.
“Tambang Mangan Kliripan” sudah terkenal dan masuk ke dalam buku-buku pelajaran di sekolah dasar dan menengah, Penambangan mangan telah dilakukan sejak zaman Belanda sampai setelah kemerdekaan” kata Lurah Hargorejo itu.
Kawasan Geoheritage juga terdapat dibeberapa wilayah antara lain di Kabupaten Sleman terdapat Kompleks Perbukitan Instrusi Godean, Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo- Plawangan Pakem, Aliran Piroklastik Bakalan, Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo, Rayapan Tanah Ngelepen, Lava Bantal Berbah, dan Batu Gamping Eosen.
Adapun di Kabupaten Bantul, geoheritage adalah Sesar Opak Bukit Mengger, Lava Purba Mangunan, dan Gumuk Pasir Parangtritis.
Lalu di Kabupaten Gunungkidul ada Gunung Ireng Pengok, Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunung Genthong Gedangsari, Bioturbasi Kali Ngalang, dan Gunung Purba Siung-Batur-Wediombo.
Pemerhati budaya DIY, Tazbir Abdullah menyambut baik kebijakan pihak yang berwenang menyelamatkan kawasan Geoheritage eks tambang mangan Kliripan. Menurutnya kebudayaan perlu dimaknai secara luas bukan sebatas tari sampai lukis.
“Kebudayaan dalam arti luas bagaimana menyejahterakan secara ekonomi dan merawat bumi. Karena sustainable development [keberlanjutan pembangunan] bagian dari kebudayaan dan bagian dari pemberadaban,” kata penasehat PJMI DIY itu yang dihubungi Jumat siang (7/3/2025).
Berkaitan dengan keberlanjutan pembangunan, dia memberi contoh Pemda DIY telah menghentikan aktivitas penambangan tebing breksi di Sleman dan mengganti dengan proses konservasi.
Proses konservasi tersebut telah mendatangkan kemakmuran atau kesejahteraan bagi masyarakat melalui kunjungan wisatawan. Kesejahteraan tersebutlah yang menjadi muara Dana Keistimewaan. (Ridar/*)