Foto kiri: Nisan makam di komplek pemakaman Ki Ageng Getas Pandowo berbentuk pundan Foto kanan atas: Pusara Kiageng Getas Pandowo
WARTAIDAMAN.com
Ternyata masalah ketahanan pangan jauh hari sebelumnya sudah dicetuskan para aulia seperti yang dilakukan Ki Ageng Getas Pandowo.
Ketahanan nasional mencakup berbagai aspek kehidupan nasional, seperti geografi, demografi, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Ki Getas Pandawa adalah seorang tokoh masyarakat yang berasal dari Grobogan. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara; kakaknya Ki Ageng Wanasaba, sedangkan adiknya Nyai Ageng Ngerang.
Ki Getas Pandawa lebih gemar mengembara dan berguru mencari jati diri. Pada usia tuanya Ki Getas Pandawa cenderung bertapa laku spiritual sambil bertani menggarap sawah. Dia tidak lagi mementingkan harta dan duniawi. Hasil pertaniannya kerap ia bagikan ke tetangga-tetangganya yang membutuhkan agar hidup berkecukupan.
“Semasa hidupnya beliau dikenal sebagai ulama yang disegani. Ki Ageng Getas juga cakap dalam mengolah sawah,” kata Mbah Tiyo selaku juru kunci makam Jumat (7/2/2025).
Diantara wasiat Ki Ageng Getas Pandowo kata Mbah Tiyo dalam setiap dakwahnya sebagai manusia jangan berprilaku sombong. “Ibarat padi semakin berisi semakin merunduk” ujar Mbah Tiyo.
Makam Ki Ageng Getas Pandowo yang berdampingan dengan Raden Pigono terletak di Kampung Kuripan Purwodadi Jawa Tengah.
Sewaktu PJMI perwakilan DIY menanyakan tentang bentuk nisan yang bentuknya lain dengan bentuk nisan pada umumnya
“Itu nisan punden namanya yang khusus didatangkan dari kota Solo,”ujar Juru kunci makam Ki Ageng Getas Pandowo mengakhiri keterangannya. (Ridar)
Views: 12
