
WARTAIDAMAN.com
Dilahirkan di Garut, tepatnya tanggal 12 Pebruari 1972, mengenyam pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Bojot, Karangpawitan Kabupaten Garut, lulus Tahun 1985. Melanjutkan Ke SMPN 1 Wanaraja – Garut,lulus tahun 1988, dan melanjutkan ke SMA Negeri Cibatu (SMAN 3 Garut), lulus tahun 1991. Semasa sekolah mulai dar SMP s.d SMA diam di pesantaren. Waktu sekolah di SMA, berasrama di pondok Pesantren Keresek Cibatu, kon pesantren ini, ahli ilmu Alatnya (Nahwu shorof).
Selepas SMA, melanjutkan ke Universitas Islam As-Syafi’iyah dengan jurusan Teknik Mesin. Sewaktu kuliah menjadi aktivis mulai dari Organisasi kemahasiswaan ( Senat Mahasiswa Fakultas dan Universitas), Lembaga Dakwah Kampus, dan lainnya, bahkan di Organissai Ekstras kurikuler menjadi Ketua PAO dan PTKP HMI Cabang Karawang Bekasi.
Kiprah mengajar dimulai pada saat pada saat semester VI diminta mengajar, mata pelajaran fisika oleh temennnya karena Guru Mata pelajaran Fisika kosong di MA Nur Elghazy Bekasi pada tahun 1996. Setahun kemudian dipercaya menjadi Pembina OSIS dan aktivitas lainnya, selanjutnya mengajar di MTs Negeri Setu Bekasi.
Seiring lahirnya UU Guru dan Dosen tahun 2015, Ada harapan besar bagi guru madrasah untuk memperjuangan nasibnya, melalui suatu wadah Organisasi Guru Madrasah, yang sampai saat lahirnya UU No.14 tahun 2015, belum ada satupun organisasi guru madrasah yang berada dibawah naungan kementerian agama. Atas dasar kesemaan Nasib, dan kuatnya untuk memperjuangkan kepentingan guru madrasah di Kabupaten Bekasi membuat suatu wadah bagi guru madrasah, yakni PGIB ( Persatuan Guru Islam Bekasi) pada saat itu. Pada saat bersamaan muncul juga organissai guru madrasah di kota Depok dengan nama PGMRI (Persatuan Guru madrasah Republik Indonesia) yang dipelopori oleh H. Soleh, Ahmad Sadeli, Rahmatullah, Sidik Murdiono. Di kota Bekasi bernama PGM (Persatuan Guru Madrasah) yang di pimpin oleh H.Ubaydillah Khoir, H. Thaif Abdul Manan, Siti Zulaiha, dan H. Yazid. Sementara tokoh dari Kabupaten Bogor adalah Hj. Euis, Asep Ruhiyat, M.Pd., H. Nizar, Badrudin dari Kota Bogor H.Kosasih Ismatulallah. M.Pd.I, Ijan Sujana. S.Pd, M.Pd.I, Hj.Ani Martani lalu bergabung dari Karawang H. Ibrohim. M.Pd, Drs. Ahmad Ade.
Setelah melalui diskusi dari utusan 5 kabupaten/Kota diatas, lalu mengadakan rapat bergantian dan pada akhirnya sepakat untuk membentuk organisasi guru madrasah di Tingkat Jawa barat yang diawali oleh Deklarasi. Akhirnya di sepakati pada saat rapat Terakhir di Cikarang Kabupaten Bekasi untuk memilih sekalgus menunjuk Ir.H.Yaya Ropandi, ST.,S.Pd.,M.Si, sebagai ketua Panitia Deklarasi Guru Madrasah di Jawa Barat. Tepatnya tanggal 27 Desember 2027, Acara Deklarasi Guru Madrasah Sejawa Barat dilaksanakan di lapangan Gazibu, Gedung sate Prov.Jabar yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat yang dihadiri oleh Sekda jabar Bapak Lesk Laksamana, Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, Drs.H.Muhaimin Lutfi serta Kepala Kemenag Kab/Kota Se-Jabar.
Langkah awal yang dilakukan oleh Ketua panitia deklarasi melakukan berkoordinasi dengan Kepala Kantor Kementrian Agama Wilayah Jawa Barat, selanjutnya Ketua Panitia menjadwalkan untuk mendeklaraskan PGM Jawa Barat yang sudah mendapat restu dari Kakanwil Kementrian Agama Jawa Barat, yaitu Drs.H. Muhaimin Lutfi, M.Si. Tepatnya tanggal. 27 Desember 2007 bertempat di Lapangan Gasibu Gedung Sate Bandung, Deklarasi PGM Indonesia Jawa Barat dilaksanakan, dihadiri oleh Sekda Provinsi Jawa Barat, Kakanwil Kementrian Agama Jawa Barat, para Kepala Kantor Agama Kab/Kota se-Jawa Barat para guru Madrasah Se-Jawa Barat, dengan kekuatan masa guru madrasah sebanyak 12.000 Orang. Hal ini dibuktikan oleh setiap kab/kota mengirim minimal 10 Bus besar sehingga menjadi lautan Guru Madrasah terlihat di lapangan Gasibu Bandung. Babak baru lahir oganisasi Profesi Guru madrasah di Indonesia yang dilahirkan melalui deklarasi tersebut. PGM Indonesia hadir dengan spirit yang sama untuk mengangkat harkat dan martabat Guru Madrasah khususnya di Jawa Barat yang di support oleh Kementrian Agama Se-Jawa Barat, alhamdulilah dalam waktu singkat PGM Indonesia sudah terbentuk di 27 Kab/Kota se-Jawa Barat.
Setelah di bentuk Kepegurusan DPW PGM Indonesia Jawa Barat, Sebagai Sekertaris, Keliling Jawa Barat dalam rangka pelantikan pengurus PD PGM Ind SeJabar. Ada yang menarik pada saat itu Tahun 2011, Ikut serta meresmikan sekolah /madrasah yang di buat oleh PD PGM Ind Kota Cirebon, yakni MI PGM. Alhadulilah sampai saat ini MI PGM ini, menjadi madrasah Favorit di Kota Cirebon.
Musyawarah Nasional PGM Indonesia pertama pada tanggal 23-24 Juli 2008 digelar atas inisiatif dari DPW PGM Indonesia Jawa Barat, DKI dan Banten bertempat di Taman Wiladatika Cibubur Jakarta, yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia Munas pertama Dra. Hj. Neni Argaeni M.Pd.I, Tepatnya tanggal 24 Juli 2008 di Aula Pandansari, Taman wiladatika Cibubur Jakarta PGM Indonesia skala Nasional di deklarasikan sekaligus tanggal 24 Juli 2008 tersebut di jadikan Hari Lahir (Harlah) PGM Indonesia. Munas pertama dihadiri oleh perwakilan 1.260 guru madrasah yang berasal dari 12 Provinsi dan 27 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Keputusan Strategis Munas yang pertama berdirinya Organisasi Profesi bagi Guru Madrasah Tingkat Nasional bernama Persatuan Guru Madrasah (PGM) Indonesia, menetapkan AD dan ART Organisasi serta memilih dan menetapkan Prof. Dr. H. Abdul Madjid sebagai ketua Umum dan Drs. H. Ahmad Sadeli. M.Pd.I selaku Sekertaris Jenderal. Selanjutnya melalui Munas II terpilih H. Thaif Abdul Manan sebagai Ketua Umum dan Badrudin S.Pdi selaku Sekjen, Sesuai dengan regulasi yang baru nama Persatuan berubah menjadi Perkumpulan, sehingga nama Persatuan Guru Madrasah Indonesia menjadi Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia disingkat PGM Indonesia. Melalui Notaris Irmawaty Habie, SH dengan Akte Nomor 2 Tanggal 05 September 2008, Pendirian Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia mendapat pengesahan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-34.AH.01.06 Tahun 2009 pada tanggal 16 Maret 2009, Pada Tahun 2015 ketua Umum, H. Thaif Abdul Manan meninggal dunia, DPP PGM Indonesia vakum sampai dengan Tahun 2017, maka atas inisiatif Pendiri dan Pembina dilaksanakanlah Rapat Pleno Pengurus DPP PGM Indonesia, untuk menggantikan almarhum H. Thaif Abdul Manan dan Sekretaris Jenderal yang menyatakan mengundurkan diri, maka terpilih dan ditetapkanlah A. Agus Ridallah,SH., MH sebagai Ketua Umum dan Dra. Hj. Neni Argaeni. M.Pd.I sebagai Sekertaris Jenderal. Dan ditetapkan pula masa bakti keduanya dari tahun 2017 s.d 2022. . Selanjutnya dilakukanlah perubahan akte, dengan akte Nomor 8 Tanggal 26 Mei 2017 yang dikeluarkan Oleh Notaris Irmawaty Habie,SH tentang persetujuan Perubahan Badan Hukum Perkumpulan, Perkumpulan Guru madrasah Indonesia di singkat PGM Indonesia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia Nomor AHU-0000297.AH.01.08.TAHUN 2017 tertanggal 30 Mei 2017 yang menetapkan A. Agus Ridallah,SH., MH sebagai Ketua Umum dan Dra. Hj. Neni Argaeni. M.Pd.I sebagai Sekertaris Jenderal.
Selanjutnya Musyawarah Nasional (MUNAS) III PGM Indonesia yang dilaksanakan di Bogor Jawa Barat Tanggal 15-16 Maret 2022, terpilih Ir.H. Yaya Ropandi,S,Pd.I., M.Si sebagai Ketua Umum dan Asep Rizal Asy’ari,S.Pd.I, selaku sekertaris Jenderal. Dengan adanya Perubahan kepengurusan sekaligus perubahan AD dan ART, Pengurus yang baru mengajukan perubahan dengan Akte Notaris No.2, Tgl 12 April 2022 dan mendapat Pengesahan Menteri Hukum dan HAM RI : AHU-0000733.AH.01.08 Tahun 2022.
Kini di akhir Tahun 2024, PP PGM Indonesia semakin manyala, dengan telah terbentuknya Pengurus Wilayah sebanyak 21 Propinsi mulai dari Aceh sampai dengan Papua. Semoga PGM Indonesia semakin jaya dalam rangka mewujudkan Visi yakni “ mewujudkan Guru madrasah yang berkualitas, sejahtrera dan bermartabat.” serta misi nya yaitu : Meningkatkan budaya kerja guru madrasah yang kreatif,inovatif,produktif dan bertanggung jawab. (2) meningkatkan kualitas Pendidikan di madrasah (3). Mengoptimalkan pembelajaran secara kompetitif dalam berbagai kegiatan (4). Membangun Kerjasama yang baik dengan pihak terkait baik langsung maupun tidak langsung. (5) Menempatkan diri guru madrasah sebagaai uswatun hasanah.
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 040625
Views: 17