
Sejak tahun 2012, kompleks Candi Borobudur sudah mulai menggunakan panel surya, yang dipasang oleh para aktivis Greenpeace. Selain pemasangan tenaga surya, Greenpeace juga mulai membangun ‘Climate Rescue Station’ untuk mengawali sosialisasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang energi terbarukan di Indonesia. Panel surya tersebut bekerja sekitar 4-12 jam sehari dan dapat menampung sinar matahari yang ditangkap ke dalam baterai untuk disalurkan ke listrik pada malam hari. Hasilnya adalah listrik untuk penerangan di kompleks candi dengan kapasitas maksimal 2.000 watt.
Selain itu, Direktur TWC (Taman Wisata Candi) Edy Setijono, mengatakan, dalam upaya mendukung green tourism, tahun ini pengelola kawasan Candi Borobudur akan mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan dengan penggunaan moda transportasi bus berbasis energi listrik di area pariwisata Borobudur. Baterai dari bus yang disebut E-Inobus ini membutuhkan waktu 3-4 jam untuk pengisian daya sampai penuh. Dengan pengisian daya tersebut, E-Inobus bisa melaju hingga jarak tempuh 200 kilometer. Kamu bisa mencoba bus listrik ini saat berwisata di kompleks Candi Borobudur. Cobain, yuk.
*rh/ pjmi/ wi/ nf/ 300125
Views: 7