
Pihak kerabat kerajaan Puri Pamecutan Denpasar Bali dalam waktu dekat ini akan memindahkan sebagian koleksi barang antik milik kerajaan Puri Pamecutan.
Hal itu disampaikan Turah Putra Darmamuraga yang dihubungi PJMI Perwakilan DIY melalui pesawat telepon seluler langsung dari Denpasar Bali hari Senin (10/2/2025) siang.
“Semua koleksi barang berharga peninggalan leluhur puri pamecutan yang saat ini berada di museum lukisan sidik jari berdasarkan kesepakatan keluarga dipindah ke hotel Pamecutan,” kata Turah Putra Darmamuraga Sebelum hotel
Pamecutan dibangun dan diresmikan yang lokasinya dalam komplek Puri Pamecutan dahulu diperuntukkan menyimpan barang barang peninggalan koleksi kerajaan ujarnya.
Menjawab pertanyaan PJMI Perwakilan DIY tentang aksi pencurian yang terjadi di Museum Nasional dan pencurian yang terjadi tahun 2010 di Museum Sonobudoyo Jogjakarta yang sampai sejauh ini belum terungkap pelakunya tetuha Puri Pamecutan Denpasar Bali ini merasa sangat prihatin.
“Saya merasa prihatin kasus pencurian di beberapa museum baik di Solo, Jogjakarta dan museum nasional di jakarta belum terungkap,”katanya.
Museum Sidik Jari diresmikan pada 4 Juli 1993 dan dibuka untuk umum pada tahun 1995. Hingga kini museum tersebut telah memiliki 200 koleksi lukisan dan kerajinan lainnya, 98 di antaranya merupakan Lukisan Sidik Jari karya I Gusti Ngurah Gede Pemecutan. Teknik melukis dengan Sidik Jari tersebut ditemukannya tanpa sengaja pada 9 April 1967.
“Museum lukisan sidik jari milik keluarga besar Puri Pamecutan yang dikelola kakak kandung saya sendiri seniman lukis”kata Turah Putra Darmamuraga.
Tehnik melukis I Gusti Ngurah Gede Pamecutan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pelopor tehnik melukis sidik jari terbanyak didunia 1.507.725 sidik jari pelukisnya.
Di Provinsi Bali kata Turah Putra Darmamuraga tercatat jumlah museum sebanyak 43 buah museum yang sampai sejauh ini masih menyimpan lengkap koleksinya.
“Sampai sejauh ini di Bali belum pernah terjadi pencurian barang koleksinya masih utuh. Menunjukkan kesadaran warga yang mencintai dan menghargai budaya kita yang luhur,” pungkas Turah Putra Darmamuraga. (Ridar).