
WARTAIDAMAN.com
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kembali menggelar pameran temporer awal tahun bertajuk “Hamong Nagari”, yang resmi dibuka pada Jumat, 7 Maret 2025 di Kagungan Dalem Pagelaran Keraton Yogyakarta.
Pameran ini menghadirkan eksplorasi mendalam tentang peran Abdi Dalem, khususnya dalam perubahan fungsi dan struktur mereka seiring dengan dinamika kebutuhan sumber daya manusia di lingkungan Keraton.
“Pada kesempatan kali ini, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat mengedepankan sejarah dan fungsi Abdi Dalem yang berubah, bergeser dan berganti sesuai dengan dinamika kebutuhan sumber daya manusia di Keraton ini,” ucap Nyi RRy Noorsundari selaku Carik Kawedanan Radya Kartiyasa dan pimpinan produksi.
“Abdi Dalem mempunyai peran yang besar dalam terjadinya sejarah kehidupan Keraton Yogyakarta,” lanjutnya.
Makna di Balik Busana Abdi Dalem
Pameran ini tidak sekadar menampilkan sejarah administrasi dan peran Abdi Dalem, tetapi juga menyoroti makna mendalam dari busana Aparatur Nagari.
Lebih dari sekadar pakaian, busana ini mencerminkan struktur sosial, pangkat, serta filosofi kehidupan di Keraton Yogyakarta.
Menurut Nyi RRy Noorsundari, perubahan sistem dan struktur Abdi Dalem sejalan dengan perkembangan zaman, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai yang telah diwariskan.
“Untuk memenuhi fungsi edukasi dan rekreasi, Kagungan Dalem Museum Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat membuat Pameran Temporer dengan tajuk Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta,” katanya.
Dalam pameran ini, pengunjung dapat memahami bagaimana busana tradisional bukan hanya simbol status, tetapi juga memiliki aturan khusus yang diwariskan secara turun-temurun.
Konsep Pameran: Perjalanan Sejarah hingga Era Modern
Pameran “Hamong Nagari” menghadirkan nuansa edukatif dan rekreatif, yang dikemas dengan tata artistik dan informasi modern.
Pengunjung tidak hanya dapat melihat jejak administrasi Abdi Dalem, tetapi juga memahami toponimi kampung-kampung di Yogyakarta yang memiliki keterkaitan erat dengan sejarah pemerintahan Keraton.
Pameran ini juga membandingkan perbedaan sistem sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia, mengingat bahwa Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki peran penting dalam perjalanan pemerintahan Indonesia.
Bahkan, sistem pemerintahan negara ini mengadopsi beberapa konsep dari sistem pemerintahan Kasultanan, mengingat Yogyakarta sempat menjadi ibu kota Republik Indonesia pada 4 Januari 1946 hingga 27 Desember 1949.
Peragaan Busana Abdi Dalem dan Pertunjukan Khusus
Pembukaan pameran ini semakin istimewa dengan peragaan busana dari Aparatur Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dalam acara ini, pengunjung dapat melihat langsung ragam atribut dan simbol yang terdapat dalam busana Abdi Dalem, yang masih dilestarikan hingga kini sebagai bagian dari tradisi Keraton.
Selain itu, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan acapella dari Yogyakarta Royal Choir, yang menghadirkan suasana khidmat dan penuh penghormatan terhadap warisan budaya.
“Perlu dicatat, pemerintah Indonesia lahir di Yogyakarta, pada saat daerah ini menjadi ibukota Republik Indonesia terhitung mulai 4 Januari 1946 sampai dengan sesudah penyerahan kedaulatan negara 27 Desember 1949. Sistem pemerintahan Indonesia mengadopsi sistem pemerintahan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.” pungkas Nyi RRy Noorsundari.
Jadwal Pameran Hamong Nagari
Pameran “Hamong Nagari” akan dibuka untuk umum mulai 8 Maret 2025 di Kagungan Dalem Kedhaton.
Melalui pameran ini, masyarakat diharapkan dapat memahami lebih dalam filosofi di balik busana Abdi Dalem.
Juga, bagaimana nilai-nilai tradisional tersebut masih relevan dalam budaya modern.***
*rh/ wi/ nf/ 170325
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Ayoo...Bantu Bangun Kembali Masjid Palestina Rp.10.000 Insyaa ALLAH cukup, mau lebih bagus, mau rutin lebih bagus untuk berdonasi aman, klik link di bawah ini https://lazisdmi.com/campaign/bantu-bangun-kembali-masjid-palestina?ref=1hhm4
BACA JUGA :
LAZIS DMI Luncurkan Gerakan Nasional “Infaq 10rb untuk Bangun Kembali 100 Masjid di Gaza” Ajakan untuk Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid di Bulan Ramadhan
Views: 14