WARTAIDAMAN.com
Dua pohon sawo kecik berusia ratusan tahun yang tumbuh di halaman Masjid Selo Makam Ki Ageng Selo berada di Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten-kabupaten dan Grobogan, Jawa Tengah tumbang.
“Kejadian tumbangnya sawo Kecik yang berusia ratusan tahun yang tumbuh bersamaan dibangunnya masjid terjadi hari kamis kemarin,” kata Alex (25) kepada PJMI hari Jumat (7/2/2025).
Menurut pemuda pengurus Masjid Selo itu sampai sejauh ini warga belum mengetahui penyebab tumbangnya pohon sawo Kecik itu
“Pohon satunya memang sudah lama posisinya miring jadi tidak ada jalan lain terpaksa ditebang. Hanya satu pohon yang benar benar tumbang hingga akarnya ikut tercabut ‘katanya didampingi seorang penjaga makam.
Sawo kecik (Manilkara kauki) atau Sawo jawa adalah sejenis tanaman penghasil buah pangan anggota suku sawo-sawoan atau Sapotaceae. Tumbuhan berbentuk pohon ini biasanya berfungsi sebagai tanaman hias pekarangan dan pelindung.
Filosofi dibalik sawo kecik diambil dari arti kata ‘sarwo becik’ sehingga dikaitkan dengan kebaikan. Maknanya adalah kebaikan harus mendasari setiap perbuatan manusia seperti tajuk pohon sawo kecik yang selalu bermanfaat dalam menebar oksigen bagi kehidupan makhluk lain.
Di kawasan Selatan Jawa itu, memang banyak sekali keturunan Pangeran Diponegoro yang menjadi ulama dengan mendirikan pesantren. Alhasil, di beberapa ‘pesantren berpengaruh’ di wilayah itu bisa ditemukan pohon sawo kecik.
Masjid Ki Ageng Selo menjadi prasasti perjuangan tokoh Islam Ki Ajeng Selo. Ki Ajeng Selo merupakan murid Sunan Kali Jaga yang membimbing keluarga dan masyarakat lokal untuk mengamalkan ajaran Islam tanpa melupakan kearifan budaya lokal.
Makam Ki Ageng Selo merupakan salah satu makam leluhur Dinasti Mataram yang dilengkapi dengan keberadaan masjid serta abdi dalem takmir masjid yang pengurusnya oleh Sinuhun Paku Buwono (PB) X selama kepemimpinannya. (Ridar)
