WARTAIDAMAN.com
Nabi Musa lahir tahun 1527 sebelum masehi, beliau meninggal dunia 1407 sebelum masehi Dalam usia 120 tahun. Peristiwa gempa bumi sudah terjadi sejak Nabi Musa masih hidup. Hal tersebut tertulis dalam Al-Alqur’an Surah Al-A-raf 155.
“Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon tobat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Ketika mereka ditimpa gempa bumi, Musa berkata, “Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau binasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang berakal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari-Mu, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah pemimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah pemberi ampun yang terbaik.”
Gambaran situasi itu juga ditulis dalam Al-Qur’an bahwa korban gempa meninggal bergelimpangan tertimpa hunian.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,”Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka.” (Al-A’raf Ayat 78. Firman yang sama diulang pada ayat 79 pada surat yang sama).
Seterusnya ada peringatan bahwa masa yang akan datang bakal terjadi guncangan yang lebih dahsyat, “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat,”
(Az-Zalzalah 99: Ayat 1.
Kapan guncangan dahsyat itu terjadi, tidak satu manusispun diberi tahu, tetapi itu janji Allah SWT pasti terjadi, sebagaimana gempa DIY yang gambarnya dilukiskan 3000 tahun lebih.
Sabtu Wage 27 Mei 2006 patut jadi renungan, mungkin penyimpangan manusia telah melampaui batas sebagaimana umat Nabi Musa Alaihis Salam.
*riha/ wi/ nf/ 270425
Views: 13
