
WARTAIDAMAN.com
JAKARTA – Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) telah mencanangkan gerakan penghijauan di bantaran sungai Ciliwung yang dikemas dalam konsep ” Green Waqf UI”.
Dalam rangka Dies Natalis ke 9 SKSG dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL), Unit Kerja Khusus (UKK) Center for Strategic and Global Studies (CSGS) UI telah memulai ‘Gerakan Masyarakat Menghijaukan Bantaran Sungai dan Lahan-Lahan Kritis di Indonesia,’ yang diawali dari Kampung Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (21/6/2025)
CSGS berkolaborasi dengan Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (LW MUI), nazir wakaf Yayasan Mitra Mikro, Pusat Riset Kebijakan Strategis (CSPS), Pusat Kajian Pembangunan Berkelanjutan (PKPB), The Islamic and Middle East Research Center (IMERC), dan Pegadaian Peduli.
Pencanangan Green Waqf UI secara simbolik telah menanam 9 rumpun bambu, yang selanjutnya diikuti oleh warga masyarakat dan petugas UPS (Unit Penanganan Sampah) Badan Air (BA) Dinas Lingkungan Hidup (LH) DK (Daerah Khusus) Jakarta, untuk menanam 100 rumpun bambu di tepian Sungai Ciliwung.
“Satu rumpun bambu tediri dari 3 sampai 5 pohon bambu. Total yang ditanam lebih dari 300 pohon. Ini adalah kegiatan awal dan akan dilanjutkan di Ciliwung dan tempat lainnya,” ungkap Kepala UKK CSGS UI, Dr Shobichatul Aminah, M.Si.
Program ini menjadi bagian dari Sosial Leadership and Impact Drive Summit (Solid Summit) – Green Waqf and Voluntary Program SKSG UI.
Ketua CSPS UI yang menjadi Ketua Panitia Green Waqf UI, Guntur Subagja Mahardika, memaparkan bahwa kegiatan kolaboratif UI bersama masyarakat setempat bertujuan untuk melestarikan lingkungan, menahan abrasi dan longsor, serta meminimalisir banjir yang kerap melanda masyarakat. “Di samping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meminimalisir dampak perubahan iklim,” imbuhnya.
“Melalui Green Waqf, masyarakat dapat berpartisipasi menanam pohon atau berdonasi melalui wakaf pohon melalui nazir Lembaga Wakaf MUI dan Mitra Mikro,” jelas Guntur Subagja yang juga Sekretaris Lembaga Wakaf MUI Pusat.
Sementara itu Guru Besar UI, Prof. Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi, memaparkan bahwa UI sangat concern terhadap gerakan hijau.
“Kampus UI seluas 320 hektar, sebanyak 200 hektar-nya dibangun hutan. Karena itu, UI masuk dalam jajaran kampus dunia yang peduli hijau dan melestarikan lingkungan,” ucap Prof. Dr. H. Muhammad Luthfi Zuhdi yang juga mantan Wakil Rektor UI tersebut.
Ia menjelaskan, UI telah merintis Green Matric World University Ratings untuk kampus-kampus peduli hijau di dunia. “Anggotanya saat ini lebih dari 60 negara,” imbuhnya.
Mery Andriati Surya dari Pegadaian Peduli pun mengapresiasi gerakan menghijaukan bantaran sungai Ciliwung bersama UI dan masyarakat setempat.
“PT. Pegadaian, melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), juga mengapresiasi gerakan menghijaukan bantaran sungai Ciliwung bersama UI dan masyarakat setempat.
“Selama ini, PT. Pegadaian concern pada isu-isi lingkungan, pertanian, dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Sahabat Wakaf MUI, Hazuarli Haz, dan Sekretaris Sahabat Wakaf MUI, Andi YH Djuwaeli, menyampaikan bahwa program ini seiring dengan Sahabat Wakaf yang akan mengajak masyarakat bergerak dalam Green Waqf untuk pemulihan dan pelestarian lingkungan.
Penanaman pohon dilanjutkan oleh masyarakat dan petugas UPS BA Dinas LH DK Jakarta di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung yang berlokasi di perbatasan DK Jakarta dengan Kota Depok.
*muibha/ pjmi/ wi/ nf/ 210625
Views: 5