
Setiap bisnis tentu ada momentum ketika di atas dan di bawah. Apa pun jenis bisnisnya perlu ditekuni dengan yakin agar dapat terus tumbuh, tak terkecuali bisnis rumahan pembuatan odong-odong.
Rasiman (55) adalah salah seorang pebisnis odong odong yang menerjuni bisnis ini sejak lima tahun belakangan ini di kota budaya Jogjakarta.
“Kalau tidak musim hujan saya bisa meraih seratus ribuan.Ini baru empat hari saya aktifkan semua odong odong,”kata Rasiman perantau asal desa berati Purwodadi kepada PJMI Perwakilan DIY
Rasiman yang dari bisnis odong odong ini sudah melaksanakan ibadah umroh itu memiliki lima odong odong yang dioperasikan dibeberapa tempat dikota Jogjakarta.
“Satu perangkat odong odong saya beli dua puluh jutaan pesan di kota Surabaya. Alhamdulilah sampai sejauh ini kondisinya baik” kata Rasiman.
Diakui Rasiman selama musim penghujan yang dimulai dari bulan November sampai bulan Februari 2025 usaha odong odongnya mengalami pukulan yang cukup berat. Musim penghujan para anak kecil tidak menikmati odong odong.
“Sejak bulan November Khan musim penghujan ya tau sendiri tidak ada satu orang pun bocil yang main odong odong saya” kata Rasiman yang untuk menafkahi keluarganya berjualan bubur kacang hijau itu
Dengan semangat pantang menyerah Rasiman terus berusaha dengan menyewa lahan tempat pencucian mobil dibilangan Jalan Anggajaya Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta Kita bisa menemui Rasiman dengan odong odongnya yang dari kejauhan terlihat berwarna warni. (Ridar).