
Mungkin tak banyak yang mengetahui kerajinan perak Kotagede Yogyakarta ternyata sudah berkembang sejak zaman penjajahan Belanda dulu. Mulanya, kerajinan perak khas Yogyakarta ini hanya membuat pesanan untuk keraton Yogyakarta saja. Namun, istri Gubernur Belanda pada masa itu, Mary Agnes mencoba mengembangkan industri kerajinan ini. “Ini merupakan campur tangan istri Gubernur Belanda pas zaman VOC, karena VOC harus mengembangkan sosial budaya daerah,” jelas pemilik Zian Asseroris AchmyZaini Kamis (10/4/2025).
Meskipun mengalami masa kejayaan pada 1930, namun kejatuhan perak pertama dialami industri perak Kotagede ini terjadi pada 1942 ketika Jepang datang. Namun, usai kemerdekaan, Presiden Soekarno menghidupkan kembali industri ini dengan menyediakan bahan baku dengan harga murah di bawah rata-rata yang ditetapkan pada saat itu. Sayangnya, niat baik ini disalahgunakan oleh segelintir pihak sehingga terpaksa membuat industri kerajinan perak jatuh kembali.
Priyo Salim merupakan salah satu pemilik industri kerajinan perak yang cukup ternama di Kotagede. Dia mengakui, usahanya ini dirintis sejak zaman orang tuanya dulu. Hal itulah yang membuat Priyo sedikit banyak mengetahui jatuh bangun industri kerajinan perak Kotagede ini.
Jatuh bangun yang dialami perajin perak Kotagede tak lantas meredupkan industri khas ini. Sedikit demi sedikit mereka bangkit dengan membuat beragam perhiasan dan aksesoris guna dijadikan suvenir khas Kotagede yang menyasar pada wisatawan. Tak berhenti sampai di situ demam batu akik hadir bak menawarkan angin segar bagi para perajin. Sebab, tak sedikit para pemilik batu akik memesan cincin perak guna menjadi ikat bagi batu akik yang dimilikinya itu.
Kotagede merupakan kota tua yang terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta. Dengan banyaknya arsitektur bangunan jaman Mataram Islam merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Pada jaman dahulu sebelum terkenal dengan kerajinan peraknya, banyak pengrajin imitasi yang ada di kota ini kemudian beralih ke kerajinan perak. Kerajinan perak Kotagede muncul pada abad ke-16 Kerajaan Mataram Islam.Dimulai pada masa pemerintahan Panembahan Senopati yang memerintahkan abdi dalem kriya untuk membuat perhiasan dari emas dan perak,karena ketertarikannya tersebut maka dikembangkanlah kerajinan perak hingga saat ini. HS Silver merupakan salah satu perintis di industri kerajinan perak Kotagede yang masih eksis sampai saat ini. HS Silver diambil dari nama pendirinya yaitu bapak “Harto Suhardjo” dan Silver merupakan hasil kerajinan yang dikerjakan dan dihasilkan. (Ridar/*)
Views: 53