
Foto kanan atas: Gambar Sultan Hadiwijaya Foto kiri atas, kiri: Penulis (Ridar Hararap); kanan: penjaga makam Foto bawah: Makam Sultan Hadiwijaya
Mas Karebet atau yang biasa dikenal dengan Jaka Tingkir adalah seorang putra dari Ki Ageng Pengging. Dalam catatan sejarah Jaka Tingkir dikenal sebagai sosok pendiri Kerajaan Pajang yang terletak di Kartasura dan bergelar Sultan Hadiwijaya.
Meski sering dijadikan tokoh dongeng di dalam Babad, Hadiwijaya merupakan pemimpin Islam Jawa yang sangat ilmiah, dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Ini terbukti dalam Serat Nitisruti, literatur peninggalan Kesultanan Pajang yang masih otentik dan belum di-Babad-kan.
Sultan Hadiwijaya yang meninggal tahun 1582 ini dimakamkan dipemakaman Butuh Gedongan Plupuh Kabupaten Sragen satu komplek dengan makam kedua orang tuanya dan pengikutnya.
“Sultan Hadiwijaya dimakamkan satu komplek selain istrinya juga kedua orang tuanya dan pengikutnya” kata Hari Waluyo anggota juru kunci makam Jumat (7/2/2025).
Seperti halnya makam makam para aulia sebelum memasuki komplek peziarah diwajibkan mengambil air wudhu yang disiapkan dihalaman komplek makam.
“Asal nama butuh itu nama samaran Sultan Hadiwijaya sampai saat ini kita masih tersimpan sisa getek yang pernah dipakai ke sini” kata Ari Waluyo
Cerita tentang karomah Gusdur juga berkembang di tengah warga setempat. Presiden ke 4 itu diamoiri ibu kandang Sultan Hadiwijaya
Sebuah kisah karomah yang luar biasa dari KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sosok Presiden ke-4 RI kembali terungkap. Dalam sebuah acara di Sumenep, Kiai Anang Faisal, yang saat itu mendampingi Gus Dur, mengisahkan pengalaman unik yang terjadi setelah acara selesai.
Setelah acara berakhir, Kiai Anang berjalan di samping Gus Dur menuju mobil. Di tengah kerumunan Banser yang mengawal dan orang-orang yang ingin bersalaman, Gus Dur tiba-tiba berkata, “Tolong beri jalan, ada seorang wanita yang ingin bersalaman dengan saya.”
Kiai Anang yang terkejut segera meminta para Banser memberi jalan. Tak lama kemudian, muncul seorang wanita paruh baya berpakaian hitam ala Jawa dan mengenakan konde. Wanita itu berjalan perlahan menuju Gus Dur.
Kiai Anang segera memberi ruang agar wanita tersebut bisa mendekat. Ketika wanita itu sampai, Gus Dur dengan hormat menunduk untuk bersalaman. Setelah salaman, wanita itu secara misterius menghilang di tengah kerumunan yang masih ramai.
Saat berada di dalam mobil, Gus Dur menceritakan kejadian tersebut kepada Kiai Anang. “Gus Anang, kamu tahu siapa wanita tadi? Itu adalah ibunya Joko Tingkir. Saya belum sempat sowan kepada beliau, jadi beliau datang menemui saya di sini,” kata Gus Dur, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Fakta_Bray. (Ridar/*)
Views: 24