Tradisi Maulid Nabi di Tanah Betawi

Posted by : wartaidaman 06/09/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Oleh : Azis Khafia Al Batawi

 

Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang kemudian dikenal dengan sebutan Maulid Nabi atau Muludan (Betawi) menjadi salah satu momentum penting bagi umat Islam di Nusantara.

Dibeberapa daerah bulan rabbiul awal atau bulan maulid (mulud) dirayakan sebagai rasa syukur dan berbahagia atas diutusnya Nabi terakhir yang menjadi panutan umat manusia sepanjang masa. Ekspresi cinta, bahagia dan rasa syukur tersebut diekspresikan dengam berbagai macam ritual dan tradisi budaya, ada yang melakukan pemyucian benda-benda pusaka, ada yang melakukan sedekah bumi dan sedekah laut dan lain-lain.

Masyarakat Betawi sebagai suku inti megapolitan ( wilayah Jabodetabek) memiliki tradisi merayakan maulid yang juga unik dan telah dijalani secara turun temurun. Diantara tradisi maulid di Betawi antara lain ; memasuki bulan maulid mulai dari Masjid, mushola (langgar), Majelis ta’lim hingga rumah-rumah pribadi menyelenggarakan peringatan maulid.

Membaca kitab maulid Barzanji, pembacaan Al Qur’an dan maudzotul hasanah dari Tuan Guru. Memasang Petasan dan pemberian berkat. Di Cidodol peringatan maulid sejak dahulu dilaksanakan bertepatan dengan tanggal 12 rabbiul awal, kecuali jika jatuh hari jum’at maka akan digeser sehari agar pelaksanaan lebih lancar.

Selesai ritual acara biasanya panitia memberikan berkat berupa nasi dan ikan bandeng pesmol. Ikan bandeng pssmol, nasi uduk dan acar sebagai sajian (berkat) untuk jamaah merupakan simbol rasa syukur dan tanda bahagia atas kelahirannya Nabi Muhammad SAW sekaligus juga simbol keberkahan.

 

 

 

 

 

*anwi/ wi/ nf/ 050925

Views: 23

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *