WARTAIDAMAN.COM
Jakarta
Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi mengapresiasi sikap pemerintah Republik Indonesia terhadap konflik Palestina –Israel.
“Apa yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat tepat. Iran sependapat dengan sikap Indonesia,” tutur Boroujerdi dalam pertemuan dengan seumlah wartawan Indonesia, di kediamannya, kawasan Menteng, Jakarta, Pusat Selasa, 31/10/23.
Di Dewan Keamanan PBB, yang kemudian juga disampaikan dalam Sidang Majelis Umum PBB, Kamis 26/10, waktu New York, Menlu RI Retno Marsudi mengeluarkan pernyataan keras yang mengutuk Israel. Indonesia meminta Israel menghentikan pembunuhan terhadap anak-anak Palestina. Indonesia juga meminta PBB bersikap tegas untuk menghentikan perang brutal yang tidak seimbang dan gencatan senjata, serta membuka akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Republik Islam Iran sendiri, lanjut Boroujerdi, selalu memberikan dukungan politik penuh untuk Palestina. Terutama di masa-masa penggempuran militer Israel atas Gaza yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 8.500 jiwa warga sipil di wilayah tersebut, yang 70 persen merupakan perempuan dan anak-anak.
“Iran selalu memberikan dukungan politik kepada Palestina dan gerakan-gerakan pembebasan, sesuai dengan undang-undang negara. Undang-undang Iran menyebutkan bahwa jika terjadi pendudukan wilayah suatu negara oleh negara lain, maka segala gerakan pembebasan akan didukung,” jelas Boroujerdi, yang baru saja bertugas di Indonesia.
Dia menegaskan bahwa meskipun Iran memberikan dukungan politik 100 persen kepada Palestina, berbagai gerakan seperti Hamas, Hizbullah, atau pun Fatah tidak berada di bahwa kendali Iran.
Hal tersebut disampaikan oleh Dubes Iran menanggapi tuduhan dari pihak-pihak tertentu yang selama ini menyatakan bahwa Iran memberikan dukungan persenjataan kepada gerakan-gerakan perlawanan itu.
Latihan Perang
Diketahui saat ini Iran sedang melakukan latihan perang besar-besaran yang melibatkan kekuatan penuh angkatan bersenjatanya. Menjawab pertanyaan wartawan soal latihan perang tersebut, Boroujerdi mengatakan, latihan militer yang dilakukan oleh Iran, merupakan kegiatan yang bertujuan memperkuat dan meningkatkan ketahanan negara dalam mengantisipasi ancaman yang berasal dari zionis Israel dan pihak Barat.
“Selama 40 tahun setiap pekan Iran menerima ancaman dari rezim zionis Israel. Latihan-latihan ini untuk meningkatkan kesiapan Iran apabila Israel mengambil langkah-langkah yang tidak masuk akal untuk menyerang Iran,” terang Dubes Boroujerdi, seraya menambahkan bahwa beberapa tahun belakangan ini Israel telah memulai setidaknya 20 perang di kawasan.
Di sisi lain, lanjutnya, dengan tuduhan kepemilikan senjata nuklir yang selalu diberitakan oleh media-media Barat, Iran pada kenyataannya tidak pernah memulai perang apa pun selama 200 tahun, sebaliknya dengan rezim zionis Israel yang telah memulai puluhan serangan militer dalam tahun-tahun belakangan ini.
Dibagian lain pesannya, Boroujerdi berharap media massa di Indonesia dapat menyebarkan berita-berita yang benar mengenai situasi perkembangan di Gaza guna mengimbangi dominasi dan hegemoni media barat yang mencoba mengaburkan kebenaran tentang perang di Gaza dengan menjadikan rezim zionis Israel sebagai korban dari gerakan perlawanan Hamas.