WARTAIDAMAN.com
Oleh: H. J. FAISAL |
Agak terdengar aneh memang, bahwa sesungguhnya ‘Israel’ adalah sebuah bangsa yang sadar akan kehancurannya sendiri, dan selalu bertindak menuju kehancurannya tersebut.
Keadaan tersebut mungkin dapat disamakan seperti peristiwa yang digambarkan di dalam neraka jahanam, dimana akan ada banyak manusia yang memasukkan buah berduri (zaqqum) ke dalam mulutnya. Meskipun merasakan sakit yang sangat membara di dalam kerongkongan dan tubuhnya, tetapi mereka tetap memakan buah zaqqum tersebut berulang-ulang, karena tulah hukuman bagi manusia-manusia yang durhaka (tidak beriman) dan selalu melakukan tipu daya terhadap Allah Ta’alla. Naudzubillah. semoga kita semua diselamatkan dari hal-hal yang demikian.
Begitupun dengan kaum Yahudi ‘Israel’. Bangsa yang disebutkan oleh Allah Ta’alla di dalam surat Al Fathihah sebagai bangsa terkutuk (Al Maghdub) ini, sesungguhnya sedang menggali kuburannya sendiri dengan terus menghabisi rakyat Palestina yang tidak bersalah, dan terus ‘mencaplok’ wilayah Palestina, sejak tahun 1948 silam. Kesombongan dan kerusakan yang ditimbulkannya, semakin membuka mata dunia untuk mengetahui tentang siapa kaum terlaknat yang satu ini.
Mengapa demikian?
Jika selama ini negara-negara Barat, khususnya Amerika dan Eropa, juga beberaoa negara Arab mendukung ‘Israel’ dalam segala tindakannya untuk mengambil paksa sebagian wilayah Palestina yang sah, yang membuat wilayah Israel mencakup 2/3 wilayah palestina saat ini, namun tidak demikian ketika ‘Israel’ terus memborbardir fasilitas umum Palestina, seperti rumah sakit, kamp pengungsian, sekolah, universitas, bahkan rumah penduduk Palestina, di awal Oktober lalu.
Dengan dalih membalas serangan pasukan jihad Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 yang lalu, dimana ‘Israel’ membalasnya dengan memborbardir rakyat sipil dan fasilitas umum, sesungguhnya telah membuat malu negara-negara pendukungnya di seluruh dunia.
Satu per satu para negara pendukung ‘Israel’ mulai menjauhinya, dengan mengusir para duta besar ‘Israel’ dari negara-negara mereka. Dimulai dari Bolivia, Chile, Argentina, dan diikuti oleh beberapa negara Timur Tengah lainnya, seperti Lebanon, Suriah, Yordania, dan Turki.
Belum lagi, Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan kini juga sedang berusaha untuk mempengaruhi negara-negara konfrensi Islam (OKI) untuk membawa “isarel’ dan Benjamin Netanyahu ke pengadilan internasional sebagai penjahat perang dan penjahat kemanusiaan.
Bahkan sampai saat ini, banyak kapal-kapal dagang ‘Israel’ dan negara-negara pendukungnya yang tidak berani lagi melewati kawasan laut Merah dan laut Mediterania, dikarenakan mereka takut mendapatkan gangguan keamanan dari para pejuang Timur Tengah pro Palestina, seperti yang pernah terjadi terhadap kapal dagang ‘Israel’ Galaxy Reader yang dicegat oleh para pejuang Houti Yaman, pada hari Minggu 19 November 2023 yang lalu.
Bahkan pula, Amerika Serikat yang selama ini selalu menjadi negara sekutu terdekatnya, sudah tidak didengar lagi oleh “Israel’ dalam upayanya untuk menghentikan genosida terhadap rakyat Palestina yang terus dilakukan oleh ‘Israel’. Bahkan setelah gencatan senjata selam 4 hari, yang dimulai sejak Jum’at 24 November 2023 pukul 07 pagi waktu setempat, Benjamin Netannyahu telah sesumbar bahwa akan meneruskan serangan brutalnya ke Palestina sampai pasukan Hamas benar-benar habis.
Ya, itulah tipikal bangsa Yahudi yang keras kepala, tetapi sebenarnya sangat bodoh. Jangankan Amerika Serikat yang hanya dianggap sebagai sahabat, para nabi yang diturunkan kepada mereka saja, mereka bunuh.
Adapun menurut keterangan Syeikh Ibnul Qoyim di dalam kitabnya, Hidayah al-Hayara, hlm. 19, Yahudi sudah membunuh Zakariya dan putranya nabi Yahya dan banyak nabi-nabi yang lainnya. Hingga dalam waktu sehari mereka membunuh 70 nabi, lalu mereka mengadakan pasar di sore hari, seolah-oleh mereka tidak berbuat kesalahan apapun…(konsultasisyariah.com).
Begitupun dengan Perancis yang juga setia mendukung ‘Israel’ selama ini, kini sudah mengalami perubahan sikap dengan mendukung Palestina, dengan mengirimkan dua kapal besar mereka yang dirubah menjadi rumah sakit terapung untuk rakyat Palestina sejak awal November 2023 yang lalu, meskipun masih dengan atas nama kemanusiaan.
Belum lagi tindakan boikot atas produk-produk perusahaan ‘Israel’ yang membuat kerepotan para pengusahanya di seluruh dunia, dimana mereka menderita kerugian jutaan dollar. Meskipun kerugian tersebut masih terbilang kecil, namun para pengusaha tersebut tetap saja mengkhawatirkan kerugian mereka untuk jangka panjangnya, baik dari sisi nominal keuangannya, maupun dari sisi psikologis ekonominya.
Seorang analis politik senior di Al Jazeera yaitu Marwan Bishara menuliskan, bahwasanya banyak analis politik yang berasal dari ‘Israel’ sendiri yang mengatakan bahwa sesungguhnya peperangan yang terjadi dalam dua bulan ini (Oktober dan November 2023), adalah pintu dari hilangnya masa depan ‘Israel’ di Timur Tengah. Bahkan seorang mantan kepala pengawalan presiden ‘Israel’ (Shin Bet) yang bernama Ami Ayalon mengatakan, bahwa sesungguhnya ‘Israel’ telah memasuki masa gelapnya dan sedang menuju kehancurannya, jika terus mengikuti ambisi perangnya dan ambisi penjajahannya di Palestina. Ayalon juga mengatakan bahwa biaya yang seharusnya dapat dialihkan untuk membangun negara ‘Israel’, kini telah dialihkan untuk membiayai perang yang tidak berujung.
Marwan Bishara juga mengatakan bahwa saat ini justru dukungan dunia telah beralih kepada Palestina. Mengapa demikian? Karena sebenarnya dunia telah muak dengan apa yang terus dilakukan oleh ‘Israel’ terhadap Palestina selama ini.
“Instead of ending its occupation, it doubled down on its colonisation project in the occupied Palestinian territories. It has multiplied the number of illegal Jewish settlements and settlers on stolen Palestinian lands and networked them through special bypass roads and other planning projects, creating a dual system, a superior, dominating one for the Jews and an inferior one for the Palestinians.” Begitulah menurut Marwan Bishara, seperti yang pernah dikutip dari AlJazeera.com.
Ya, berjalannya ‘Israel’ menuju kuburannya sendiri ini, memang telah sesuai dengan apa yang Allah Ta’alla firmankan di dalam Al Qur’an, surah Al-Isra’, ayat 4-5, yang artinya:
“Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: ‘Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar’.
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar.
Lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.”
Begitupun dengan bentuk hukuman yang telah Allah Ta’alla janjikan untuk mereka, seperti yang sudah termaktub di dalam Al Qur’an, surah Al-Hasyr, ayat 2, yang artinya:
“….Maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka.
Dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri, dan tangan orang-orang mukmin.
Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan [pandangan].”
Jadi, jika masih ada pihak-pihak yang mendukung atau sedang mengikuti gaya dan pemikiran Yahudi ‘Israel’, maka sesungguhnya pihak-pihak tersebut sedang ‘menantikan’ paket kiriman adzab dari Allah Ta’alla, yang pasti akan datang kepada mereka tidak lama lagi. Ditunggu saja….
Wallahu’allam bisshowab
Jakarta, 26 November 2023
*Pemerhati Pendidikan dan Sosial/ Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor/ Anggota PJMI