Muchlis Hassan : Budaya Kita, Martabat Bangsa

Posted by : wartaidaman 29/03/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Era globalisasi dan digitalisasi menjadi tantangan terbesar bagi pemerintah untuk menumbuhkembangkan semangat mempertahankan eksistensi pelaku budaya dan warisan budaya dalam upaya mempertahankan kedaulatan serta jati diri bangsa.

Sejak Indonesia memproklamirkan diri sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1945, kebudayaan menjadi salah satu faktor penting dalam upaya membangun serta menjaga karakter bangsa. Pada periode pemerintahan Presiden Soekarno hingga Soeharto upaya mempertahankan budaya terus digalakkan, kala itu setiap pemerintah daerah bekerja keras memajukan serta memperkenalkan kebudayaan asal daerahnya masing-masing.

Salah satu program pemerintah yang sampai saat ini telah menjadi budaya adalah pengibaran bendera merah putih setiap hari senin di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Pengibaran bendera di sekolah bukanlah hasil dari sebuah budaya, namun pada akhirnya menjadi budaya didalam lingkungan sekolah.

Presiden Prabowo Subianto sangat memahami betul bahwa dengan meneladani serta mengimplementasikan nilai-nilai adat dan tradisi budaya akan mampu menjaga kekompakan dalam melawan arus globalisasi dan modernisasi serta mempertahankan kedaulatan negara.

Presiden Prabowo juga meyakini bahwa pertahanan negara akan kuat kala masyarakatnya memegang teguh prinsip-prinsip budaya nenek moyang di daerah masing-masing. Sebab dari sekian banyak faktor keberhasilan bangsa ini mengusir para penjajah tentunya tidak lepas dari pengaruh dan peranan adat dan tradisi budaya yang ada disetiap wilayah-wilayah kala itu.

Maka untuk mewujudkan hal tersebut diatas, Presiden Prabowo Subianto membentuk kementerian kebudayaan terpisah dengan kementerian pendidikan Nasional seperti tahun-tahun sebelumnya. Prabowo pun menunjuk sahabat dekatnya, Fadli Zon menjadi punggawa kementerian tersebut.

Dipilihnya Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan memang jauh dari prediksi, sebab jauh sebelumnya dirinya digadang-gadang akan menempati pos kementerian luar negeri, hal tersebut karena dirinya menjabat sebagai Presiden Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC), sebuah organisasi parlemen dunia anti korupsi. Selain itu Fadli Zon juga menjabat sebagai Presiden Asia Parliamentarians against Corruption (SEAPAC) Organisasi Parlemen Anti-korupsi Asia Tenggara.

Menteri Fadli Zon memiliki pekerjaan berat dalam upaya mengembalikan marwah budaya menjadi faktor utama mempererat persatuan dan kesatuan anak bangsa. Di tengah-tengah hilangnya kesadaran masyarakat mencintai budaya sendiri serta ditambah dengan begitu derasnya arus modernisasi memasuki ruang-ruang interaksi digitalisasi, bukanlah pekerjaan yang mudah bagi dirinya.

Ditengah aruh modernisasi saat ini, masyarakat Indonesia seringkali dihadapkan pada dua pilihan yang sulit, di satu sisi pergaulan dengan dunia Internasional adalah sangat diperlukan, sebab apa jadinya jika hanya mengisolasi diri dari pergaulan internasional. Akan tetapi disisi lain, implikasi dari pergaulan tersebut dapat menggerus nilai-nilai budaya yang telah ada
sehingga menjadi tercerabut dari keasliannya.

Dalam upaya menghadapi dilematis tersebut, tidak ada cari lain bagi pemerintah kecuali bersikap komitmen untuk terus menjaga, merawat dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui peran-peran individu ataupun kelompok budaya. Juga berani menetapkan di dalam hati secara bangga terhadap nilai- nilai tradisional bangsa agar tidak menjadi manusia yang kehilangan identitas.

Dalam sebuah kesempatan diwawancara, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengingatkan masyarakat agar tidak kerasukan budaya asing yang datang dari luar negeri karena bisa mengikis tradisi dan nilai-nilai budaya lokal yang tertanam, seperti gotong royong, sopan santun, maupun adat istiadat. Tradisi dan nilai-nilai luhur budaya lokal yang tertanam baik akan mampu menjadi garda terdepan dalam upaya mempertahankan kedaulatan bangsa ini.

Bertepatan dengan enam bulan Fadli Zon menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut telah melakukan gebrakan yang cukup signifikan dalam upaya mengembalikan hak dan nilai berharga budaya bangsa Indonesia.

 

Ditulis oleh Muchlis Hassan : Presiden Opini Jalanan ,
24 Maret 2025 Diposkan pada Berita Dalam Negeri, politik nasional.

 

 

 

*aw/ pjmi/ wi/ nf/ 290325

 

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Ayoo...Bantu Bangun Kembali Masjid Palestina
Rp.10.000 Insyaa ALLAH cukup, mau lebih bagus, mau rutin lebih bagus

untuk berdonasi aman, klik link di bawah ini
https://lazisdmi.com/campaign/bantu-bangun-kembali-masjid-palestina?ref=1hhm4

 

BACA JUGA :

LAZIS DMI Luncurkan Gerakan Nasional “Infaq 10rb untuk Bangun Kembali 100 Masjid di Gaza” Ajakan untuk Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid di Bulan Ramadhan

Views: 11

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *