NGOPI NIKMAT DI MINGGU PAGI YANG INDAH

Posted by : wartaidaman 11/11/2023
WARTAIDAMAN.com 

 

Oleh: H. J. Faisal

 

Seekor semut pernah ditanya oleh teman semutnya yang lain.

“Mengapa kau ikut-ikutan menyiramkan setitik air untuk memadamkan api yang sedang membakar nabi Ibrahim?”

Sang semut itupun menjawab pertanyaan teman-temannya, “Inilah sikapku yang telah memihak kepada kebenaran yang nyata.”

Begitupun sebaliknya dengan seekor cicak, yang dengan semangat meniupkan hembusan nafasnya ke api yang membakar nabi Ibrahim.

Ya, cicak pun telah menunjukkan sikapnya yang nyata untuk menghianati kebenaran yang nyata. Naudzubillah.

Apakah sebagai seorang manusia yang diberikan akal, rasa, dan jiwa yang sempurna kita hanya berdiam diri saja melihat segala kebathilan dan kemungkaran yang terjadi di sekitar kita?

Menulis dan berbagi ilmu, meskipun sedikit atau sesuai kemampuan kita, adalah sebuah tindakan nyata untuk berpaling dan berpihak kepada kebenaran.

Tidak perlu menunggu diri kita untuk menjadi cerdas atau pandai terlebih dahulu.

Siapapun yang menyampaikan, kalaulah itu sebuah kebenaran yang nyata, tidak akan pernah tertukar menjadi sebuah kesalahan atau kebathilan.

Dalam menyampaikan sebuah kebenaran, resiko pasti ada. Dicaci, dicemooh, dianggap sombong, atau disuruh mengaca pada diri sendiri dulu, bahkan sampai menerima siksaan…biasalah itu.

Tetapi Allah telah memberi jaminan kepada manusia-manusia yang selalu memberitakan dan mengataķan tentang kebenaran. Lihat surat Al Ashr, ayat 1 s.d 3.

Manusia yang beriman adalah manusia yang berani mengatakan tentang kebenaran. Dan sebaliknya, manusia yang takut mengatakan tentang kebenaran sesungguhnya adalah manusia yang berada di dalam kerugian.

Alhamdulillah, kopi saya sudah habis….dan saya sudah berbagi ilmu yang sangat sedikit ini kepada sahabat-sahabat sekalian.

 

 

Sekarang saatnya menentukan sikap kita, ingin mengikuti sikap semut yang berani berpihak kepada kebenaran meskipun kecil, ataukah ingin mengikuti sikap cicak yang selalu berkhianat kepada kebenaran?

Wallahu’allam bisshowab.

Jakarta, 25 Juli 2021

*Penulis adalah pemerhati pendidikan/Mahasiswa doktoral pascasarjana UIKA Bogor/ Anggota Majelis Pendidikan Pusat Al Washliyah

 

 

 

 

 

 

RELATED POSTS
FOLLOW US