NILAI sebuah KETULUSAN 

Posted by : wartaidaman 14/09/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Oleh: M UDRUS U MALOKO

 

penilaian lepas & amatan melekat

SENJA YANG TEMARAM

Kabut pekat menyelimuti langit Jakarta, hasrat bersilaturahmi ke kediaman Bang Sabri dan kepergok oleh sebuah pemandangan yang sudah berulang kali terlihat sehingga terbersitlah hati ini untuk menggores di kanvas hitam dinding medsos.
Semoga menjadi representasi atas judul termaktub dalam tulisan ini.

Dalam setengah kaget kala menyambut penulis dengan senyum ceria sedikit jenaka, sempat memuji :” Ganteng bennner” Menyapa kehadiran ku Di pelataran belakang sedang menyapu dan membersihkan halaman luas bersama pak Yasin, sebagai persiapan silaturahmi LKMK di hari ini.

Tokoh tangguh dengan integritas teruji sejarah

Kepribadian sekaliber beliau (Bang Sabri Saiman) nyaris menjadi benar-benar tokoh; atau TOKOH BENNARAN, terlepas dari segala Nilai plus minusnya; sebagai manusia sungguhan.

Sejarah juga mencatat “betapa tidak sedikit tokoh yang bisa banyak berbuat dengan berkata saja” namun pada pribadi yang satu ini terintegrasi antara kata dan perbuatannya. (Ing ngaso sang tulodo)

Seorang bang sabri yang dikenal luas dengan
” Berani melawan arus”, sungguh sangat bersahaja hidupnya. Berani menyibak dan menyobek tirai hierarkis gengsi sosial antara pejabat tinggi yang kaya dengan segenap rakyat jelata tanpa batas; sebagaimana kebersahajaan hidupnya bersama teman-teman yang ada, dengan tulus membantu di rumah seolah tak ada hijab.

Kebersahajaan dan kebersamaan dengan segala kenyamanan dan ketulusan sebagai pagar betis melindungi kediamannya dengan secuil bukti : rumahnya TANPA pagar pembatas dengan security seram bertato dan berkumis tebal”

Kenyataan dan bayangan Sebuah rumah berdimensi sejarah masa depan, seolah telah diwakafkan menjadi rumah besar (rumah bersama) masyarakat Jakarta Utara dengan 24 jam terbuka untuk semua, saat berkeinginan untuk membuat setiap event di setiap hajat.

Sebagai penilai lepas dengan amatan melekat kediamannya ibarat klinik sosial dibawa Rida Allah.

Sosok tokoh bang sabri bahkan boleh dibilang sebagai konsultan publik yang dengan rela hati saban saat memberikan public service untuk hampir semua penderita patologi sosial: mulai dari rakyat jelata hingga ke pejabat publik tanpa kecuali.

Sering memakgok kondisinya lagi down namun tak menyurutkan semangat untuk melayani “dengan menafikan kondisinya lagi kurang fit itu” semua dilakukannya dengan tekad dan semangat membaja untuk memperoleh keridaan Allah SWT di penghujung kematangan usia ( saking ranumnya).

Usia di kepala angka DELAPAN, yang masih sangat energik mendidik kesadarannya untuk tetap mengabdi sebagai bekal jalan pulang?

“Di sinilah point :nilai ketulusan berbuah kepuasan batin” yang di uber oleh bang sabri di hampir semua kesempatan obrol santai dan seriusnya (santris).

Selamat bersilaturrahmi segenap sahabat LANSIA KMK

*malokomurin
Jakarta dinihari bersama “sepinya kenangan 12 September 1984 Tg Priok

 

 

 

 

 

*madjpu/ wi/ nf/ 140925

Views: 43

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *